Balai Pelestarian dan Cagar Budaya (BPCB) Banten menemukan reruntuhan bangunan Keraton Surosowan, Kesultanan Banten.
Sebuah ruangan yang ditemukan itu diduga digunakan untuk menerima tamu kerajaan. Penemuan itu terjadi saat BPCB melakukan penggalian di tempat yang mengandung benda purbakala di sisi utara Keraton.
Selain reruntuhan bangunan Surosowan, tim juga menemukan pecahan keramik dan gerabah asing dari berbagai dinasti.
"Dugaan awal struktur bangunan yang kita temukan di utara keraton ini diduga sebagai bangunan dahulunya untuk menyambut para tamu Sultan," kata Riko Fajrian, arekolog BPCB Banten saat ditemui di lokasi penggalian, Senin (22/7).
Menurut Riko, pecahan keramik yang ditemukan tersebut, berasal dari Dinasti Ching pada abad XIX, Dinasti Ming antara abad XVII dan XIX, kemudian keramik Eropa asal Belanda dari abad XIX hingga XX.
Saat ini, tim dari BPCB sedang melakukan perawatan dan pembersihan guna mengetahui bentuk asli dari keramik tersebut.
"Kalau pecahan itu punya susunan masih utuh, tapi kondisi pecah masih bisa kita rekontruksi, biasanya kita rekontruksi. Kalau temuan pecah sendiri kita biarkan seperti itu saja," katanya.
Eskavasi dalam rangka untuk menelusuri jejak sejarah Kesultanan Banten akan berlangsung selama empat bulan lamanya.
"Eskavasi rencana empat bulan saat ini kita sudah berjalan lima mingguan," katanya.