Kesuksesan Sandiaga Uno memenangi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 tidak terulang pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Dirinya bersama Prabowo Subianto hari mengakui keunggulan petahana dalam kontestasi tersebut.
Meskipun demikian, bagi Sandi, sapaannya, pengalaman tersebut sangat sayang jika terlewatkan begitu saja. Oleh karena itu, semua pengalaman politikus Partai Gerindra ini pada tiga tahun lalu diabadikan melalui buku 1.500 Inspirasi: Jelajah Perjalanan Sandiaga Uno.
Buku tersebut mengulas safari politik Sandi sebagai calon wakil presiden (cawapres) sejak 2 September 2018-12 April 2019. Ada sekitar 1.500 titik yang dikunjunginya, mulai timur, Aceh, hingga barat, Sorong, Papua; dari utara, Tarakan, hingga selatan, Bali.
"[Dari] 1.500 titik, saya mencoba suatu hal yang baru, yaitu bagaimana kita datang ke titik-titik terjauh, terpencil, yang selama [ini] tidak didengar suaranya," ujarnya saat peluncuran 1.500 Inspirasi: Jelajah Perjalanan Sandiaga Uno di Gramedia Matraman, Jakarta Timur, pada Senin (21/11).
Pesan utama dalam buku tersebut, ungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) ini, menunjukkan bahwa kegagalan bukan akhir segalanya. "Saya percaya bahwa kegagalan adalah anak tangga untuk menuju kesuksesan."
Di dalam buku tersebut, Sandi juga memuat awal mula dirinya mendapat panggilan untuk menemani Prabowo menjadi cawapres 2019. "Jadi kehormatan buat saya."
Buku tersebut ditulis jurnalis senior Yuga Aden. Alasannya, Sandi dinilai sebagai seorang yang sangat memperhatikan dan dekat dengan rakyat-rakyat kecil.
"Ini kita tampilkan sisi lain. Biasanya kita menulis dari sisi kesuksesan. Ini sisi yang belum sukses dan kita harapkan banyak inspirasi yang kita dapatkan," tandasnya. Seperti judulnya, buku tersebut diharapkan menginspirasi para pembacanya.