Banyak orang suka sekali mengunyah kulit ayam. Apalagi kalau menunya adalah ayam goreng tepung, ala restoran cepat saji. Rasanya memang nikmat. Gurih dan krispi. Tetapi jika sering dikonsumsi amankah buat kesehatan?
Selama ini banyak yang mengategorikan kulit ayam sebagai makanan tidak sehat. Ancamannya kolestrol tinggi.
Kulit ayam memang mengandung 130 mg kolestrol per 100 gramnya dengan lemak total sekitar 45 gram. Kandungan lemaknya akan membengkak jika diolah dengan cara digoreng plus ditambah tepung. Menggorengnya dengan suhu tinggi juga akan memperburuk nutrisinya. Karena makanan yang digoreng termasuk makanan yang banyak mengandung lemak trans.
Lemak trans dapat membahayakan kesehatan karena memicu peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah, sekaligus menurunkan kadar kolesterol baik (HDL). Kadar kolesterol jahat dan trigliserida yang tinggi, serta minimnya kolesterol baik dalam tubuh, dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti jantung, stroke, dan diabetes.
Kalori pada kulit ayam juga perlu diperhatikan karena penggunaannya akan melipatgandakan level kalori dibandingkan ayam tanpa kulit.
Healtline memberi contoh, dada ayam tanpa kulit (196 gram) mengandung 284 kalori. Komposisi kalorinya 80 persen terdiri atas protein dan 20 persen lainnya berasal dari lemak. Jumlah kalorinya jadi melonjak saat diberi kulit. Satu potong dada ayam dengan kulit memiliki 386 kalori..
Jadi khusus yang sedang diet, memang lebih baik merelakan kulit ayam yang nikmat itu pergi menjauh dari lidah Anda.
Bila tak bisa menahan diri dari godaan kerenyahan dan gurihnya kulit ayam, Anda tinggal mengompensasinya dengan olahraga, agar tidak terjadi penumpukan kalori pada tubuh, setelah menyantap kulit ayam. Anda bisa bersepeda, lari, joging atau olahraga apapun yang disukai minimal sekitar 30 menit.
Kulit ayam sebenarnya baik
Selama bertahun-tahun, ahli jantung dan ahli gizi mengatakan bahwa makan kulit ayam dan bagian berlemak lainnya dari ayam itu tidak baik untuk Anda. Tetapi belakangan sejumlah ali gizi berpendapat sedikit lain. Menurut mereka kulit ayam tidak seburuk yang dibayangkan.
Mengapa? Sebagian besar lemak dalam kulit ayam adalah lemak sehat, yang jenis tak jenuh yang bermanfaat bagi jantung.
Departemen Pertanian AS (USDA) melansir bahwa dalam satu ons (28 gram) kulit ayam, komposisi lemak jenuhnya sebanyak tiga gram dan lemak tak jenuhnya sebanyak delapan gram. Jika, kebetulan sebelumnya Anda punya kebiasaan membuang kulit ayam saat memasaknya, mulai saat ini sekali-kali bolehlah menyantapnya.
"Lain kali Anda membuat ayam, tidak apa-apa untuk membiarkan kulitnya untuk disantap," kata ahli dari Harvard School of Public Health, seperti dikutip Insider.
Lemak tak jenuh dapat dikaitkan dengan penurunan kolesterol dan tekanan darah. Selain itu, kulitnya membuat ayam lebih lembab dan beraroma, sehingga tidak memerlukan lebih banyak garam.
Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa kulit ayam harus dimakan dalam jumlah sedang. Daging ayam, serta kulitnya, memiliki lebih banyak omega-6 daripada daging lainnya, yang dapat meningkatkan peradangan di tubuh Anda.
Intinya: Ayam dengan kulitnya boleh dimakan sesekali. Yang lebih baik tentu bukan ayam yang digoreng dengan minyak, tetapi ayam yang diolah dengan cara memanggangnya di oven. Lebih sehat karena jauh lebih rendah kalori.