close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi gerhana matahari cincin. BKMG
icon caption
Ilustrasi gerhana matahari cincin. BKMG
Sosial dan Gaya Hidup
Rabu, 17 Juni 2020 13:39

Sebagian daerah bisa amati gerhana matahari cincin

Gerhana matahari cincin terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris dan pada saat itu piringan Bulan yang teramati dari Bumi.
swipe

Indonesia menjadi salah satu wilayah yang terlewati jalur cincin pada gerhana matahari cincin (GMC) pada 21 Juni 2020.

Gerhana matahari cincin terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris dan pada saat itu piringan Bulan yang teramati dari Bumi, lebih kecil daripada piringan Matahari. Akibatnya, saat puncak gerhana, Matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya.

Dalam laporan "Gerhana Matahari Cincin 21 Juni 2020" yang dikeluarkan Badan Metereologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG), GMC pada 21 Juni 2020 yang dapat diamati di Indonesia, berupa gerhana matahari sebagian, kecuali di sebagian besar Jawa dan sebagian kecil Sumatera bagian Selatan.

GMC pada 21 Juni 2020 ini, akan melewati 432 pusat kota dan kabupaten di 31 provinsi
berupa gerhana matahari sebagian, dengan magnitudo terentang antara 0,000 di Kepanjen, Jawa Timur sampai dengan 0,522 di Melonguane, Sulawesi Utara.

Namun, di 83 pusat kota lain tidak akan dilalui gerhana ini karena nilai magnitudo gerhananya kurang dari 0. Pusat kota tersebut antara lain, dua kota di Bengkulu, tujuh kota di Lampung, sepuluh kota Jawa Tengah, dan tujuh kota di Jawa Timur, serta semua kota di Jawa Barat (terkecuali Indramayu), Banten, DKI Jakarta, dan DI Yogyakarta.

 Peta lintasan Gerhana Matahari Cincin 21 Juni 2020 di Indonesia. Sumber BMKG

Di Indonesia, waktu mulai gerhananya paling awal adalah di Sabang, Aceh, yang terjadi pada 21 Juni 2020 pukul 13.16.00,5 WIB. Sementara kota yang waktu mulai gerhananya paling akhir, adalah di Kepanjen, Jawa Timur, yaitu pukul 15.19.49,3 WIB.

Menyadur dari laporan tersebut, BMKG menuliskan, meskipun peristiwa GMC di suatu lokasi dapat diprediksi dengan baik, peristiwa tersebut tidak berulang di lokasi tersebut dengan siklus tertentu.

GMC sebelumnya yang dapat diamati di Indonesia adalah GMC 22 Agustus 1998, yang jalur cincinnya melewati Sumatera bagian Utara dan Kalimantan bagian Utara; GMC 26 Januari 2009 yang jalur cincinnya melewati Sumatera bagian Selatan dan Kalimantan; dan GMC 26 Desember 2019 yang jalur cincinnya melewati Sumatera bagian Utara dan Kalimantan bagian Utara.

Sementara itu, GMC berikutnya yang dapat diamati di Indonesia adalah GMC 21 Mei 2031, yang jalur cincinnya melewati Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku, serta GMC 14 Oktober 2042 yang jalur cincinnya melewati Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Tmur.

img
Firda Cynthia
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan