close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Tekwan, hidangan khas Palembang yang menggunggah selera. (Annisa Saumi / Alinea)
icon caption
Tekwan, hidangan khas Palembang yang menggunggah selera. (Annisa Saumi / Alinea)
Sosial dan Gaya Hidup
Sabtu, 02 Juni 2018 16:11

Sedapnya Tekwan, sup ikan khas Palembang

Tekwan tidak kalah nikmatnya dengan Pempek, apalagi ketika disajikan hangat-hangat.
swipe

Tekwan memang tak begitu terkenal dibandingkan Pempek yang sama-sama khas Palembang. Walau begitu, Tekwan tidak kalah nikmatnya dengan Pempek, apalagi ketika disajikan hangat-hangat.

Tekwan dan Pempek sama-sama berbahan dasar campuran daging ikan dan tapioka. Berbeda dengan Pempek yang dibuat dengan berbagai macam bentuk dan ukuran, Tekwan dibentuk menjadi bulatan kecil-kecil.

Daging ikan yang digunakan saat membuat Tekwan bisa bermacam-macam. Salah satu jenis ikan yang popular untuk membuat Tekwan adalah ikan Tengiri. Tekwan biasanya dilengkapi dengan sohun, irisan bengkoang dan jamur, taburan daun bawang, seledri, dan bawang goreng, lalu diguyur kuah udang yang gurih.

Walaupun berbahan dasar ikan, Tekwan tidaklah berbau amis. Tekstur dari Tekwan sendiri sedikit kenyal dan lembut ketika digigit. Kuahnya yang bening memiliki citarasa yang khas dari kaldu udang. Jika doyan pedas, Anda bisa menambahkan sambal untuk menambah kenikmatan Tekwan.  

Di Palembang, Tekwan adalah makanan rakyat dan menjadi menu wajib di hari raya seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Cukup mudah menemukan pedagang Tekwan di Palembang.

Nama Tekwan berasal dari bahasa Palembang, Bekotek Samo Kawan. Tek diambil dari bekotek dan Wan diambil dari kawan. Bekotek Samo Kawan sendiri memiliki arti duduk mengobrol bersama kawan. Ini karena Tekwan adalah salah kudapan yang cocok disantap saat sedang mengobrol bersantai bersama kawan.

Dari asal-usulnya, Tekwan merupakan santapan hasil akulturasi dari budaya Tionghoa dan Palembang yang telah terjadi beratus tahun lalu. Kala itu, pedagang Tionghoa yang telah lama menetap di Palembang mengenalkan kuliner berbahan ikan ini, kemudian diadopsi oleh orang asli Palembang. Orang-orang Palembang kemudian mengubah citarasa sup ikan ini dengan cita rasa lokal yang sesuai dengan lidah orang Palembang. Nah, cukup menggugah selera bukan? Selamat menyiapkan hidangan berbuka puasa.

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan