Generasi Z dan Alfa mungkin memiliki ukuran otak yang lebih besar ketimbang orang yang lahir 100 tahun lalu. Seiring berjalannya waktu, ukuran otak manusia kemungkinan meningkat. Hal itu menjadi temuan riset para peneliti dari Amerika Serikat yang dipublikasikan di jurnal JAMA Neurology (Maret, 2024).
Para peneliti menganalisis data magnetic resonance imaging (MRI) otak dari studi berbasis komunitas yang telah terhimpun sejak 1948—atau disebut Framingham Heart Study. Framingham Heart Study melacak kesehatan orang Amerika yang lahir antara tahun 1930 dan 1980, sebut Science Alert.
Para peneliti membandingkan ukuran otak seseorang kelahiran 1930-an dengan 1970-an. Lalu, ketika peserta berusia 55 hingga 65 tahun—terjadi antara tahun 1999 dan 2019—mereka menjalani pemindaian MRI pada otak. Data itu baru tersedia pada Oktober 2023.
“Berdasarkan hasil tersebut, deCarli dan rekan-rekannya menemukan, generasi muda memiliki volume otak yang lebih besar,” tulis Science Alert.
Newsweek mencatat, secara total ada 3.226 peserta yang menerima MRI. Penelitian itu menemukan, mereka yang lahir pada 1970-an memiliki volume otak 6,6% lebih besar dibandingkan mereka yang lahir pada 1930-an.
Salah satu bagian tertentu dari otak yang disebut hipokampus—yang memainkan peran utama dalam memori dan pembelajaran—menurut Science Alert, meningkat volumenya sebesar 5,7% selama beberapa generasi yang diteliti.
“Dekade kelahiran seseorang tampaknya berdampak pada ukuran otak dan potensi kesehatan otak jangka panjang,” kata salah seorang peneliti asal University of California Davis, Charles DeCarli, seperti dikutip dari Earth.
Selain genetik, disebutkan Earth, ukuran otak bisa bertambah dari generasi ke generasi karena beberapa faktor, antara lain nutrisi dan kesehatan yang lebih baik, pendidikan dan stimulasi mental, serta perubahan sosial-budaya dan gaya hidup.
Peneliti pun menemukan, ukuran otak yang besar ternyata berpengaruh terhadap kesehatan otak, terutama risiko penyakit alzheimer atau demensia. Demensia ditandai dengan penipisan materi abu-abu otak, yang disebut korteks, yang berperan dalam memori, pembelajaran, penalaran, dan banyak proses kognitif lainnya.
“Karena otak yang sakit berangsur-angsur menyusut seiring berjalannya waktu, masuk akal jika volume otak yang lebih besar dapt membantu melindungi terhadap kehilangan yang berkaitan dengan usia,” tulis Science Alert.
Menurut laporan American Alzheimer’s Association, dikutip dari Newsweek, tahun 2023 penyakit demensia memengaruhi sekitar 6,7 juta orang Amerika Serikt berusia di atas 65 tahun. Namun, meski jumlah kasus demensia meningkat, seiring bertambahnya populasi penduduk Amerika Serikat yang menua, persentase penduduk yang terkena penyakit demensia sebenarnya menurun.
“Dalam laporan National Institute of Aging pada 2016, para peneliti menemukan, sejak 1970-an, kejadian demensia di Amerika Serikat sebenarnya telah menurun sebesar 20%,” tulis Newsweek.
Science Alert pun menyebut, dalam tiga dekade terakhir, kejadian demensia di Amerika Serikat dan Eropa telah menurun sekitar 13%. Ternyata, volume otak yang lebih besar mendukung pula apa yang disebut hipotesis cadangan otak.
“Struktur otak yang lebih besar, seperti yang diamati dalam penelitian kami, mungkin mencerminkan peningkatan perkembangan otak atau peningkatan kesehatan otak,” ujar DeCarli dalam Science Alert.
“Struktur otak yang lebih besar mewakili cadangan otak yang lebih besar dan dapat melindungi efek penyakit otak yang berkaitan dengan usia di kemudian hari seperti demensia.”
Akan tetapi, dikutip dari Earth, para ahli saraf tak selalu sepakat soal volume otak merupakan ukuran yang tepat untuk cadangan otak. Beberapa penelitian gagal menunjukkan hubungan apa pun antara kinerja memori dan volume otak dari waktu ke waktu.
Meski begitu, dikutip dari Daily Mail ternyata skor kecerdasan intelektual generasi muda menurun dalam beberapa dekade terakhir. Menurut para peneliti, hal ini dikaitkan dengan ketergantungan yang berlebihan pada ponsel dan internet. Ukuran otak nyatanya tak selalu membuat orang menjadi lebih cerdas.
Otak generasi sekarang berukuran sekitar 1.400 mililiter, namun rata-rata volume otak orang yang lahir pada 1930-an adalah 1.234 mililiter. Kecerdasan intelektual generasi Z dan Alfa, sebut Daily Mail, menurun setidaknya dua polin, berdasarkan penelitian di Finlandia, Prancis, Inggris, dan negara lainnya.
“Para peneliti juga mengatakan, peningkatan penggunaan media sosial mungkin merupakan penyebabnya karena keterampilan, seperti penalaran verbal, pemecahan masalah visual, dan tes rangkaian numerik semuanya menurun,” tulis Daily Mail.