close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Co-founder of V&V Comm Vena Annisa dan Vivit Kavi menginisiasi acara bertajuk #Sharing Solusi; Life Hacks yang diadakan pada 17-19 April 2020.Istimewa
icon caption
Co-founder of V&V Comm Vena Annisa dan Vivit Kavi menginisiasi acara bertajuk #Sharing Solusi; Life Hacks yang diadakan pada 17-19 April 2020.Istimewa
Sosial dan Gaya Hidup
Kamis, 16 April 2020 19:59

Sharing solusi online, belajar menavigasi hidup saat pandemi Covid-19

Sebuah kegiatan saling membagikan solusi praktis untuk belajar bersama dalam menavigasi kehidupan akibat dampak dari pandemi Covid-19.
swipe

Penyebaran coronavirus di Indonesia yang masif, membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan agar masyarakat tetap di rumah. Di sisi lain, masyarakat Indonesia belum teredukasi untuk menghabiskan waktu di rumah tanpa menghilangkan produktivitas.

Berangkat dari itulah, Co-founder of V&V Comm Vena Annisa dan Vivit Kavi menginisiasi acara bertajuk #Sharing Solusi; Life Hacks yang diadakan pada 17-19 April 2020. Sebuah kegiatan saling membagikan solusi praktis untuk belajar bersama dalam menavigasi kehidupan akibat dampak dari pandemi Covid-19.

Mengikuti anjuran pemerintah, kegiatan ini dilakukan melalui teleconference dan menghadirkan para ahli dalam bidangnya, untuk membagikan solusi praktis kehidupan (life hacks) yang dapat langsung dipraktekan untuk kehidupan sehari-hari. 

Panitia acara Firza mengatakan, acara ini berangkat dari kegelisahan Co-founder of V&V Comm Vena Annisa dan Vivit Kavi. Sebagai praktisi di bidang komunikasi, Vena Annisa dan Vivit Kavi mengamati tren setelah pengumuman pasien positif coronavirus baru (Covid-19). Di mana masyarakat belum terbiasa dengan berbagai imbauan, seperti work from home (WFH). 

“Sejujurnya kita harus siap sampai kapan? Kemarin prediksinya pertengahan April bisa normal lagi, tetapi ternyata malah sekarang ada PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan segala macamnya. Artinya, kita harus sadar ini bisa berlangsung hingga usai Lebaran. Atau mungkin bisa sampai Juni atau Juli, tergantung kesiapan pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-10 ini,” ucapnya, saat dihubungi, Kamis (16/4).

Menariknya, para pembicara dalam teleconference tersebut ingin berkontribusi secara gratis. Kendati begitu, para pembicara bukan asal pilih, tetapi sudah diakurasi untuk mewakili berbagai sektor yang dibutuhkan selagi masa isolasi diri.

Misalnya, menghadirkan pakar kepemimpinan Handry Satriago (CEO GE Indonesia), praktisi pendidikan Najelaa Shihab, ahli keuangan Indah Hapsari (Cofounder Jouska), hingga pakar mental health Aprishi Allita. Pertimbangan pemilihan para pembicara terukur, karena masa isolasi diri bukan hanya terkait kesehatan dan perasaan bosan bertemu orang sama setiap saat, tetapi juga mengenai manajemen kerja hingga masalah keuangan.

“Menghadirkan ahli meditasi yang mengajarkan hal-hal mendasar apa yang bisa kita lakukan agar melewati masa ini (isolasi diri karena pandemi Covid-19) dengan lebih tenang,” ujar Firza.

Acara ini bukan hanya akan membekali peserta dengan solusi praktis kehidupan, tetapi juga akan memberikan semangat dan perspektif baru tentang solusi kolektif untuk saling membantu sesama

Lebih jauh, ia menjelaskan, tiket seharga Rp25.000 akan didonasikan untuk pendidikan anak-anak Indonesia yang berada di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal). Sebab, anak-anak tersebut juga terimbas pandemi Covid-19, tetapi tidak bisa optimal dalam memanfaatkan strategi belajar secara daring.

Selain itu, hasil penjualan tiket juga akan didonasikan untuk membantu pembelian alat pelindung diri (APD) bagi petugas medis.

img
Manda Firmansyah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan