Si Doel The Movie 2: Cinta lama belum kelar
Kasdullah yang akrab disapa Si Doel (Rano Karno) gundah setelah kembali dari Belanda. Dia membawa surat cerai dari Sarah (Cornelia Agatha). Dalam diam, Doel galau lantaran baru tahu dirinya punya anak dari Sarah.
Kegundahan Doel bertambah lantaran dia juga harus jujur kepada Zaenab (Maudy Koesnaedi), istrinya kini yang telah mendampingi selama belasan tahun terakhir.
Di depan opelet kesayangannya, Doel akhirnya berterus terang kepada Zaenab ihwal pertemuannya dengan Sarah dan buah hati mereka. Doel pun jujur bilang nama putra semata wayangnya adalah Abdullah, yang dipanggil Dul juga.
"Namanya bagus, sama dengan nama abang. Artinya, Sarah belum bisa melupakan abang," kata Zaenab.
Kegelisahan kini beralih ke Zaenab. Bagaimana tidak, Zaenab merasa kehilangan pegangan hidup. Sebagai istri siri, Zaenab sadar dirinya tak memiliki kekuatan apapun untuk mempertahankan rumah tangganya.
Saat hatinya risau, Zaenab mendapat dukungan dari iparnya, Zaitun alias Atun (Suti Karno) dan mertuanya, Lela alias Mak Nyak (Aminah Cendrakasih). Bagi Atun, Zaenab adalah istri yang setia mendampingi Doel. Atun juga menganggap hanya Zaenab yang mau merawat Mak Nyak yang kini terbaring sakit lantaran lumpuh dan buta akibat menderita glaukoma.
Sebaliknya, Mak Nyak meminta Doel untuk memilih salah satu jika memang harus memilih. "Agama memang ngebolehin poligami, tapi Nyak minta elu kagak poligami ya Doel," ujar Mak Nyak.
Persoalan kian rumit saat Sarah tiba-tiba datang ke rumah Doel untuk mengantarkan putranya yang ingin liburan di Jakarta. Sarah tak kuasa menahan tangis saat menyaksikan Mak Nyak. Dia meminta maaf karena tak bisa menjaga amanat Mak Nyak untuk menjadi istri yang baik buat Doel.
Zaenab yang tengah berada di teras belakang rumah mendengar percakapan itu. Hatinya terasa teriris. Tak terasa, tangannya terluka akibat terkena parutan kelapa hingga berdarah.
Tak lama, Doel tiba bersama Mandra (Mandra). Sontak, Sarah dan Zaneab pun menemui Doel. Sarah kemudian menjelaskan maksud kedatangannya.
Tak lupa, dia juga memperkenalkan Zaenab kepada Dul, putranya. Sarah meminta Dul memanggil Zaenab dengan panggilan ibu.
Dengan kaku, akhirnya Sarah dan Zaenab pun berbicara setelah belasan tahun tak saling sapa. Dalam perbincangan empat mata itu, Sarah mengungkapkan kekagumannya kepada Zaenab yang senantiasa mengurusi Mak Nyak dengan sepenuh hati.
"Doel enggak salah memilih kamu (Zaenab)," kata Sarah.
Zaenab yang memang ingin berbicara dari hati ke hati dengan Sarah mengaku ikhlas mendampingi Doel. Dia juga ikhlas merawat Mak Nyak.
"Kalau kamu mau kembali dengan Bang Doel, aku ikhlas," kata Zaenab kepada Sarah.
Digantung
Seolah ingin mengulang kesuksesan Si Doel The Movie yang ditonton lebih dari 1,7 juta orang, Rano Karno kembali hadirkan film legendaris itu ke layar lebar.
Sekuel film Si Doel The Movie 2 nampaknya masih dibingkai sederhana, seperti film sebelumnya maupun sinetron Si Doel Anak Sekolahan (1994-2003), Si Doel Anak Pinggiran (2005) dan Si Doel Anak Gedongan (2011). Memang, sebenarnya film ini merupakan sekuel lanjutan dari Si Doel The Movie.
Rano Karno sebagai penulis skenario, sutradara, sekaligus pemeran utama, masih mengandalkan alur cerita yang lambat. Masing-masing karakter utama, yakni Doel, Zaenab, dan Sarah, sangat mumpuni dalam adegan-adegan tanpa dialog yang justru sangat emosional.
Pada sekuel film kedua berdurasi 95 menit garapan rumah produksi Falcon Pictures itu sukses mengaduk sisi emosional penggemarnya. Sisi romantis, komedi, dan nostalgia diramu secara apik yang tak berlebihan dalam menguras emosi.
Mandra dan Atun tetap menjadi tokoh idola yang mampu mengocok perut dengan dialog-dialog lucu khas mereka. Adat budaya Betawi yang kental tak hanya tampak pada penataan lokasi, tetapi juga dalam sejumlah pesan yang ingin disampaikan kepada penonton.
Meski Sarah dan Zaenab telah ikhlas dan rela berkorban untuk melepas cintanya, yaitu Doel, namun tampaknya penonton masih akan terbelah. Tim Sarah dan Tim Zaenab masih akan berlanjut karena Doel masih saja mematung seperti batu tanpa sebuah keputusan. Akhirnya, penonton diharuskan untuk menanti sekuel Si Doel yang ketiga.
Secara keseluruhan, film ini pas ditonton oleh keluarga terutama mereka yang memiliki kenangan dengan Si Doel sejak tahun 1994. Terlebih film ini tayang pada saat momentum libur lebaran. Selamat menonton!
Sisi romantis, komedi, dan nostalgia diramu secara apik yang tak berlebihan dalam menguras emosi.