Singapura mengumumkan rencana untuk menggarap 10 jalan di seluruh pulau tersebut pada tahun 2026 untuk meningkatkan perjalanan dengan berjalan kaki dan bersepeda. Para manula dan anak-anak menjadi perhatian utama dalam proyek yang disebut 'Friendly Streets' tersebut.
Pekerjaan pada "Friendly Streets" ini akan dimulai secara bertahap pada paruh pertama tahun 2025, dengan target penyelesaian pada tahun 2026, kata Menteri Senior Negara Bidang Transportasi, Amy Khor, pada hari Selasa di acara peluncuran yang diadakan di Holland Village, tempat salah satu program tersebut berada.
Pada tahun 2030, setiap kota di Singapura akan memiliki setidaknya satu Frienldy Streets, imbuhnya.
Jalan-jalan tersebut terletak di kawasan permukiman dengan lalu lintas pejalan kaki yang tinggi dan dekat dengan fasilitas penting seperti pasar, pusat jajanan, klub komunitas, sekolah, dan stasiun MRT. Kawasan ini sering kali memiliki konsentrasi lansia atau keluarga muda yang lebih tinggi, menurut pernyataan dari Otoritas Transportasi Darat (LTA).
Peningkatan ramah pejalan kaki yang diusulkan mencakup batas kecepatan yang lebih rendah, penyeberangan pejalan kaki tanpa penghalang dengan prioritas untuk pejalan kaki, marka jalan dan perawatan untuk menenangkan lalu lintas dan mendorong pengendaraan yang sopan, serta jalur pejalan kaki yang lebih lebar dan lebih mudah diakses jika memungkinkan.
Lokasi dan fitur spesifik jalan-jalan ini ditentukan bekerja sama dengan masyarakat setempat setelah berkonsultasi dengan para pemangku kepentingan dan warga.
Diluncurkan sebagai percontohan pada tahun 2023, inisiatif Friendly Streets dimulai dengan lima jalan. Empat jalan telah selesai dibangun, dan satu lagi dijadwalkan selesai pada bulan Maret tahun ini. LTA melaporkan umpan balik positif dari warga, dengan sembilan dari 10 responden menunjukkan bahwa pengalaman berjalan kaki dan bersepeda mereka telah membaik.(bernama)