Sirkuit Mandalika Lombok bakal jadi tuan rumah MotoGP 2021
Geliat pariwisata Lombok mulai menunjukkan taring dengan pembangunan Sirkuit Mandalika yang akan menjadi tuan rumah MotoGP 2021.
BUMN pengembang destinasi pariwisata terpadu, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) menargetkan sirkuit jalan raya di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), siap digunakan pada kejuaraan balap motor MotoGP Tahun 2021.
Direktur Konstruksi dan Operasional Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Ngurah Wirawan mengatakan pembangunan Street-Race Circuit (Sirkuit Jalan Raya) ini dilakukan oleh ITDC dan anak perusahaan konstruksi global dari Prancis, Vinci Construction Grands Projets (VCGP).
"ITDC bertanggung jawab membangun pembentukan badan jalan mulai Oktober tahun ini. Ada beberapa terowongan juga yang harus dibuat, sehingga nanti akhir tahun 2020 uji kelayakan. Setelah itu nanti diputuskan kita ikut race Maret atau Oktober 2021," kata Wirawan usai konferensi pers di Jakarta, Selasa (19/2).
Wirawan menjelaskan ITDC akan memulai pembentukan badan jalan pada Oktober tahun ini. Pembangunan badan jalan diperkirakan memakan waktu 6-9 bulan dan selesai pada semester-II Tahun 2020.
Selain itu, jaringan drainase bawah tanah dengan kedalaman 2x2 meter juga dipersiapkan untuk membangun jaringan pipa air, gas, listrik dan fiber optik. Menurut dia, jaringan drainase bawah tanah harus selesai terlebih dahulu sebelum jalan dilapisi aspal yang sesuai untuk trek balap.
Pembangunan infrastruktur di KEK Mandalika, termasuk untuk sirkuit jalan raya, membutuhkan investasi sebesar Rp4,54 triliun.
"Seluruhnya itu Rp4,5 triliun sampai 7 tahun ke depan, tetapi yang kita belanjakan Rp3,6 triliun akan habis terserap dalam 3 tahun sampai 2021," kata dia.
Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer mengatakan sirkuit sepanjang 4,32 kilometer ini akan menjadi satu-satunya sirkuit jalanan di dunia yang menawarkan panorama indah sebuah laguna, sebuah solar cell farm, sebuah lapangan golf, area komersil dan perkotaan, serta Samudera Hindia. Abdulbar memproyeksi kejuaraan motor dunia MotoGP akan menarik kunjungan wisatawan 100.000-150.000 orang per hari.
"Untuk satu kali race biasanya empat hari mulai dari kualifikasi sampai actual race. Kalau ditotal untuk satu tahun tergantung berapa balapan yang akan digelar. Mungkin untuk permulaan setahun dua kali race," kata Abdulbar.
Ada pun komitmen pembangunan sirkuit sepanjang 4,32 kilometer ini tercapai setelah ITDC menandatangani Master Land Utilization and Development Agreement (LUDA Induk) dengan Vinci Construction Grands Projets (VCGP), untuk pemanfaatan dan pembangunan lahan seluas 131 hektare di KEK Pariwisata Mandalika.
Komitmen pembangunan Distrik Entertainment and Sport di KEK Mandalika termasuk sirkuit jalan raya ini akan membawa investasi (Foreign Direct Investment/FDI) sebesar US$1 miliar dalam kurun waktu kurang lebih 15 tahun ke depan.
Wisata olah raga
Kawasan Mandalika di Lombok, NTB, diusulkan menjadi destinasi wisata olah raga dengan mempertimbangkan daya dukung infrastruktur yang kini sedang terus dikembangkan termasuk rencana sebagai tuan rumah balap motor bergengsi MotoGP pada 2021.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya saat menghadiri ground breaking Ama-Lurra Resort by Eastern Latitude di Gili Air, Lombok, NTB, yang merupakan salah satu agenda dari Kunjungan Kerja Menpar ke Lombok pada Kamis (22/2), mengatakan, Mandalika sebaiknya memilih posisinya sebagai sebuah destinasi.
"Saya mengusulkan positioning Mandalika sebagai destinasi wisata olah raga," kata Menpar Arief Yahya.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Menpar didampingi oleh Gubernur Provinsi NTB Zulkieflimansyah dan sejumlah pejabat terkait.
"Sebentar lagi dengan adanya MotoGP, pembangunan lapangan golf, dan MICE, saya usulkan Mandalika memiliki positioning sebagai destinasi sport tourism," ujar Menpar.
Menurut dia, dengan menjadi tuan rumah ajang Moto GP pada 2021 maka akan semakin banyak wisman yang berkunjung untuk kepentingan tersebut sehingga perlu dikembangkan infrastruktur pendukung wisata olah raga yang memadai di dalamnya.
"Untuk pertama kalinya di Indonesia pada 2021, Mandalika akan menjadi tuan rumah untuk kompetisi MotoGP. Ini membuat positioning NTB semakin kuat. Ditargetkan kompetisi ini akan mendatangkan 100.000 wisatawan mancanegara," jelas Menpar.
Sebagai bentuk dukungan terhadap penyelenggaraan MotoGP dan komitmen menjadikan Mandalika sebagai destinasi wisata olah raga, Kementerian Pariwisata akan memberikan bantuan dan dukungan terkait lisensi penyelenggaraan MotoGP.
"Untuk mengadakan MotoGP, kita harus memiliki lisensi. Lisensi tersebut membutuhkan investasi sebesar 9 juta euro. Kemenpar akan memberikan bantuan sebesar 1 juta euro. Sisanya, kami mengharapkan kerja sama dari Pemerintah Daerah," jelas Menpar.
Di sisi lain, memposisikan Lombok sebagai destinasi wisata halal juga menjadi perhatian Menteri Pariwisata. Sebab sejak mendapatkan predikat sebagai destinasi wisata halal, pariwisata Lombok dinilai semakin berkembang.
"Dulu NTB hanya secondary destination setelah Bali tapi semenjak memiliki positioning sebagai wisata halal, jumlah wisman naik 1 juta, sementara wisnus naik 50%," ujar Menpar.
Pulau Lombok sendiri pernah menempati posisi ketiga dari 15 pulau terbaik di dunia setelah Pulau Jawa dan Pulau Bali versi Travel and Leisure. Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air bahkan diakui sebagai salah satu tempat snorkeling terindah di dunia.
Menpar juga memberikan apresiasi atas semangat dan usaha pemerintah daerah maupun pengusaha pariwisata di Lombok untuk membangkitan kembali sektor pariwisata setelah terdampak gempa bumi NTB Agustus tahun lalu. Salah satunya dengan pembangunan Ama-Lurra Resort by Eastern di Gili Air.
"Ini adalah pembangunan resort baru pertama pascagempa di Gili. Terima kasih atas semangatnya membangkitkan pariwisata Lombok. Semoga Ama-Lurra dapat dijadikan rekomendasi sebagai salah satu destinasi menginap para wisman dan wisnus yang berkunjung ke sini," kata Menpar.
Pada kesempatan yang sama, Menpar juga sempat menyerahkan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pariwisata secara simbolis kepada pelaku usaha lokal yang terdampak gempa NTB. Penyerahan dilakukan di sela-sela sesi Creative Dialogue yang merupakan bagian dari Festival Bau Nyale. Tercatat pada 2018, KUR telah disalurkan hingga sebesar Rp14,6 miliar di Lombok.
Arief Yahya mengatakan pelaku UMKM memang menjadi salah satu fokus dalam pengembangan pariwisata. Ia menambahkan keputusan membangun sentra UKM di KEK Mandalika merupakan perintah langsung presiden.
"Presiden mengatakan untuk membangun pariwisata mulailah dengan membangun komunitas dan Mandalika contoh yang baik," ujar Menpar.
Ia juga menekankan pentingnya mengintegrasikan sektor pariwisata dan industri kreatif yang selama ini sudah menjadi salah satu motor penggerak ekonomi Indonesia. Menurut dia, dengan didukung teknologi digital yang mumpuni, kedua sektor tersebut diramalkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui kuliner, fashion, fotografi, hingga desain produk.
"Untuk itu saya ingin UKM kita menggunakan platform digital. The more digital, the more global. UKM kita akan besar bila menggunakan platform digital," ujar Menpar.
Kunjungan Menpar ke NTB dinilai Gubernur Provinsi NTB Zulkieflimansyah sebagai bentuk dukungan nyata dan komitmen pemerintah pusat dalam membangkitkan pariwisata Lombok.
"Masyarakat NTB masih membutuhkan dukungan semua pihak untuk pulih seperti sediakala, termasuk dalam hal mempromosikan pariwisata di NTB pasca-gempa," katanya. (Ant)