Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Jawa Timur menyatakan, situs kuno yang ditemukan di Dusun Sekaran, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang yang menjadi ruas tol Malang-Pandaan diprediksi bekas kompleks bangunan peribadatan pada masa pra-Majapahit.
Ketua Tim Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya Trowulan Jawa Timur, Wicaksono Dwi Nugroho, mengatakan bahwa perkiraan tersebut dikarenakan adanya temuan berupa pondasi bangunan berupa bata, tiang dan dinding kayu, serta atap dari bahan organik seperti ijuk.
"Diperkirakan kompleks bangunan peribadatan, dengan pondasi bata, tiang dan dinding kayu, atap dari bahan organik seperti ijuk," kata Wicaksono di Jawa Timur pada Selasa, (19/3).
Meskipun diperkirakan lokasi tersebut merupakan kompleks bangunan peribadatan, Wicaksono memastikan, pihaknya belum bisa mengatakan bangunan peribadatan tersebut merupakan untuk agama tertentu.
Berdasarkan catatan BPCB Jawa Timur, luas area situs yang masuk dalam wilayah perencanaan tol Malang-Pandaan mencapai 201.790 meter persegi.
Wicaksono menambahkan, perlu dilakukan tindakan pelestarian situs dan dicarikan solusi agar pembangunan jalan tol tidak merusak situs yang baru saja ditemukan itu. Pihaknya saat ini akan melakukan ekskavasi hingga 21 Maret 2019.
"Ekskavasi terus dilanjutkan hingga Kamis 21 Maret 2019, oleh BPCB Jawa Timur. Nantinya, setelah ekskavasi tersebut, struktur yang tersingkap akan diberikan atap pelindung oleh pihak Jasa Marga bersama desa," kata Wicaksono.
Adapun bahan bata yang ditemukan, kata Wicaksono, memiliki ukuran lebih besar dari ukuran bata di Kawasan Cagar Budaya Trowulan. Menurutnya, kemungkinan temuan struktur di Desa Sekarpuro itu berasal dari masa pra Majapahit atau sebelum abad XIV.
Kemungkinan tersebut didukung dari temuan lepas berupa fragmen porselen dan mata uang Tiongkok yang didominasi berasal dari masa Dinasti Song, atau abad X-XIV.
Pada Situs Sekaran tersebut, telah ditemukan tiga sisa pondasi struktur bata yang berdasarkan denahnya memiliki orientasi Barat laut-Tenggara, dan masih memiliki potensi yang cukup besar untuk ditemukan sisa-sisa pondasi lainnya di area singkapan seluas 380 meter persegi.
Struktur-struktur pondasi bata tersebut membentuk pola denah dari beberapa bangunan dalam satu keruangan. Situs Sekaran diperkirakan masih lebih luas dari area singkapan ekskavasi saat ini, dengan indikasi adanya tatanan bata di barat daya area titik ekskavasi. (Ant)