Harta, tahta, dan pendidikan. Mungkin ketiganya menggambarkan keseluruhan Sky Castle, drama satire besutan JTBC yang relate dengan kehidupan para elite yang ingin mempertahankan kesuksesannya.
Sky Castle mengisahkan akan kehidupan empat keluarga kalangan elite yang tinggal di kawasan bernama “Sky Castle”. Perumahan tersebut hanya diisi para dokter juga profesor lulusan tiga universitas terbaik Korea, Seoul National University (SNU), Korea University, dan Yonsei University.
Memiliki ambisi yang besar untuk mempertahankan gengsi, pangkat, dan pengakuan dari banyak orang, membuat keempat keluarga ini melakukan segala cara untuk mewujudkannya. Bukan sekadar kompetisi antarelite, drama ini lebih berfokus dalam memperlihatkan peran para istri/ibu yang berusaha mempertahankan martabat keluarganya dan melakukan segala cara bahkan mengorbankan kehidupan orang lain.
Tidak hanya bertekad membantu suami sukses dalam berkarier, para ibu ini juga terobsesi menjadikan anak-anaknya menjadi siswa teladan di sekolah bahkan murid terbaik. Demi mewujudkannya, mereka rela menyewa tutor dengan bayaran hingga miliaran won.
Namun dalam mewujudkan hal itu semua, banyak sekali hal-hal tragis yang tidak disangka. Rahasia-rahasia kelam perlahan terungkap satu persatu. Konflik antaranggota keluarga turut diperlihatkan. Tidak hanya itu, persaingan antara anak elite dengan anak dengan ekonomi menengah ke bawah juga diperlihatkan.
Ambisi dan pendidikan yang toxic
Tidak dapat dipungkiri jika orang tua ingin memberikan yang terbaik bagi anak dan keluarganya. Hal serupa pun dilakukan di dalam drama ini. Sayangnya, ambisi memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak justru menunjukkan bagaimana toxic-nya cara yang mereka lakukan.
Langkah-langkah ekstrem dan cara didik yang terlalu keras serta menuntut menjadi konflik utama dari drama ini. Tekanan dan paksaan kepada anak untuk terus belajar sangat jelas tergambar. Tekanan yang harus diterima membuat beberapa anak di Sky Castle menjadi tidak tahan. Ada yang menjadi anak yang pemberontak, ada pula yang depresi, terlalu terobsesi untuk mendapatkan yang diinginkan hingga bunuh diri.
Penggambaran karakter
Sky Castle yang ditulis Yoo Hyun-mi, diproduseri Joo Sang-kyoo, disutradarai Jo-Hyun-tak, menjadi salah satu drama terbaik yang diproduksi JTBC dalam periode 2018-2019. Meski penayangan perdananya hanya memperoleh rating 1,7%, tetapi berkat alur cerita yang anti-mainstream membuat drama ini berhasil menarik perhatian banyak penonton. Drama ini menembus rating 24% pada episode terakhirnya.
Menampilkan kisah yang menyindir dan banyak mengandung humor gelap membuat drama ini dilirik. Kisah yang relate dengan kehidupan nyata ini mampu memberikan ruang tersendiri bagi para penontonnya, terlebih alur cerita dan pembawaan dari para aktor yang patut diacungi jempol.
Meski memiliki konflik yang cukup berat dan menguras emosi, Sky Castle dapat dengan mudah diikuti. Pembangunan karakter yang kuat yang dilakukan para aktor dan aktris, seperti Yeom Jung Ah, Yoon Se Ah, Kim Hye Yoon, Lee Tae Ran Kim Seo Hyung, SF9 Chani, Kim Byung Chul, Kim Bo Ra, dan lainnya, membuat drama ini terus menjadi bahan perbincangan semua orang.
Hampir di setiap episode baru muncul, teori-teori tentang kelanjutan ceritanya bertebaran di media sosial. Tidak heran jika SKY Castle berhasil menyabet penghargaan sebagai drama terbaik dalam Korea Drama Awards ke-12 pada 2019.
Original soundtrack dari drama Sky Castle pun ikut menambah kekhasan drama. Salah satu soundtrack yang akan melekat, yaitu We All Lie yang dinyanyikan Ha Jin.
Bagi kamu yang suka dengan drama-drama yang mengandung sindiran, Sky Castle bisa masuk jadi wishlist tontonan kamu. Drama ini bisa kamu saksikan di beberapa layanan streaming online kesayanganmu.