Sepanjang akhir pekan, Spiderman: No Way Home berhasil menjadi film terlaris keenam dengan meraup pendapatan 1,69 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp24,2 triliun dari penayangannya di seluruh dunia.
Dikutip dari Variety, Senin (24/1), angka itu berhasil melewati pendapatan Jurrasic World yang meraup 1,67 miliar dolar AS atau sekitar Rp23,9 triliun. Pendapatan penayangan Spiderman juga melampaui The Lion King yang memperoleh pendapatan 1,66 miliar dolar AS atau Rp23,7 triliun.
Nyatanya, Covid-19 varian Omicron yang sebelumnya dikhawatirkan bakal mengganggu pemutaran film tersebut di bioskop tidak berdampak terlalu signifikan. Spiderman: No Way Home tetap berhasil menjadi box office di seluruh dunia.
Di samping itu, lima film terlaris lainnya adalah Avatar, Avengers: End Game, Titanic, Star Wars, The Force Awakens, dan Avengers: Infinity War.
Sebelumnya, pada akhir tahun Spiderman No Way Home berhasil meraup pendapatan 587,2 dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp8,4 miliar selama satu pekan penayangan. Kendati diputar di tengah ancaman Covid-19 varian Omicron dan beberapa bioskop di Eropa ditutup.
Angka tersebut berhasil menobatkan Spiderman No Way Home sebagai film terlaris ketiga garapan Marvel Cinematic Studio yang berhasil meraih kesuksesan secara global di tengah pandemi. Dua film di atasnya adalah Avengers: Endgame dengan meraup pendapatan Rp17,2 triliun yang merupakan film berpendapatan tertinggi selama pandemi dan Avengers: Infinity War dengan pendapatan Rp9,2 triliun.
Di Amerika Serikat, Spider-Man: No Way Home menghasilkan keuntungan 253 juta dolar Amerika atau Rp3,6 triliun selama satu pekan. Padahal, rumah produksi mengeluarkan 200 juta dolar Amerika untuk memproduksi film dan setidaknya 100 juta dolar Amerika lebih untuk upaya pemasaran secara global.
"Hasil bersejarah Spider-Man: No Way Home akhir pekan ini, dari seluruh dunia dan dalam menghadapi banyak tantangan, menegaskan kembali dampak budaya yang tak tertandingi yang dapat dimiliki film teater eksklusif ketika dibuat dan dipasarkan dengan visi dan tekad," kata CEO Sony Motion Picture Group, Tom Rothman.