close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Pixabay
icon caption
Ilustrasi. Pixabay
Sosial dan Gaya Hidup
Kamis, 10 November 2022 19:14

Studi menunjukkan meditasi sama efektifnya dengan obat penenang

Penelitian selama dua bulan ini melibatkan 276 pasien yang didiagnosis dengan gangguan kecemasan umum.
swipe

Studi pertama yang secara langsung membandingkan pengobatan dengan meditasi untuk kecemasan menemukan, bahwa kedua metode tersebut bekerja sama baiknya dalam mengurangi gejala kecemasan.

Temuan yang diterbitkan oleh jurnal JAMA Psychiatry menunjukkan, bahwa orang yang berjuang dengan kecemasan dapat dibantu baik dengan pil harian (yang bisa datang dengan efek samping) atau latihan mindfulness harian (yang membutuhkan komitmen waktu yang substansial).

"Untuk kedua perawatan, kami memiliki orang yang mengatakan, 'Ini benar-benar berhasil,'" kata penulis studi Elizabeth Hoge, direktur Program Penelitian Gangguan Kecemasan dan profesor psikiatri di Georgetown University Medical Center di Washington, D.C.

Penelitian selama dua bulan ini melibatkan 276 pasien yang didiagnosis dengan gangguan kecemasan umum. Setengah diberi antidepresan umum-escitalopram (nama merek: Lexapro)-dan setengah lainnya berpartisipasi dalam program pengurangan stres berbasis meditasi midfulness.

Kedua kelompok melaporkan perbaikan moderat: 20% pengurangan gejala pada akhir penelitian, terlepas dari pengobatan mereka.

"Manfaat semacam itu konsisten dengan penelitian obat lain untuk mengobati kecemasan," kata Craig Sawchuk, seorang psikolog di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, yang tidak terlibat dalam penelitian baru tersebut.

Studi ini menunjukkan ada pilihan alternatif yang tidak melibatkan obat-obatan untuk membantu mengobati kecemasan, yang sama efektifnya, kata Lindsey McKernan, profesor psikiatri dan ilmu perilaku di Vanderbilt University Medical Center di Nashville, Tennessee, yang juga tidak terlibat dalam penelitian.

Efek samping umum di antara mereka yang menerima antidepresan; hampir 80% dari peserta mengalami setidaknya satu efek samping, seperti sulit tidur, mual, sakit kepala, libido menurun dan kecemasan meningkat. Sebagian besar dianggap ringan.

Namun, hanya ada satu efek samping, peningkatan kecemasan yang dilaporkan dalam kelompok mindfulness, oleh sekitar 15% dari peserta.

Program mindfulness, bagaimanapun, memakan waktu: Peserta diminta untuk menghadiri kelas kelompok 2 1/2 jam dua kali seminggu selama delapan minggu, ditambah satu hari penuh di retret meditasi. Selain itu, mereka disuruh berlatih meditasi selama 45 menit setiap hari selama masa studi.

 

Sumber: nbcnews.com

img
Alfaridzi Putra Dwi
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan