close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Mungkin cara orang ini membuat nyaman sadelnya bisa ditiru. (foto Twitter)
icon caption
Mungkin cara orang ini membuat nyaman sadelnya bisa ditiru. (foto Twitter)
Sosial dan Gaya Hidup
Jumat, 25 Juni 2021 13:36

Tips buat yang hobi sepedaan supaya selamat dari gangguan ereksi

Bersepeda bisa saja membuat orang mengalami gangguan ereksi. Tetapi semua itu bisa dihindari.
swipe

Di masa pandemi kesadaran orang untuk aktif berolahraga semakin tinggi. Salah satu yang trend adalah bersepeda. Masalahnya, kegiatan ini bisa kontraproduktif. Urusan ranjang jadi taruhan.

Penyakit yang biasa menjangkit penghobi adalah menggeluti kegemarannya sampai 'lupa waktu'. Bapak-bapak yang mulai senang bersepeda juga bisa terjangkit virus ini. Akhir pekan yang biasa dipakai untuk bersama keluarga, sekarang diisi suami dengan sepedaan dengan teman di perumahan, kantor atau komunitas. Dari pagi sampai sore. Rutin begitu dari Sabtu ke Sabtu, Minggu ke Minggu. Di masa WFH, mungkin bisa setiap pagi atau sore bahkan malam.

Saat suami pulang dari ngegoes, ibu-ibu baik hati paling cuma bisa menghela nafas. Atau kalau yang karakternya seperti aktivis, bisa langsung menyalurkan aspirasinya dengan 'orasi kebangsaan' di depan suami. Kalau sudah begini nasib suami penghobi sepeda berbeda-beda. Tergantung kesuksesan program masing masing melakukan pembinaan mental dan spritual istrinya dalam menyukseskan hobi. Atau minimal, meski berlaku kritis, namun tidak destruktif. Tetap dalam koridor kepatutan. 

Selain soal 'lupa waktu' yang bisa memicu meletusnya perselisihan suami-istri, hobi bersepeda juga dapat berimplikasi serius dengan kehidupan ranjang pasangan. Bersepeda bisa menimbulkan disfungsi ereksi (DE). Katanya begitu. 

Kontraproduktif toh! Niat semula ingin sehat, bugar dan mungkin menjadi perkasa, justru berakhir derita. Jangan sampai itu terjadi. Mungkin terdengar berlebihan, tetapi sebenarnya isu ini layak didiskusikan. Para ahli saja pernah meneliti kaitan bersepeda dengan disfungsi ereksi. Masalah ini sudah jadi bahasan yang lama. 

Pada 2002, National Institute for Occupational Safety and Health Amerika melakukan penelitian terhadap para polisi yang berpatroli dengan naik sepeda. Hasilnya desain sadel yang tidak ramah perineum diduga bisa menurunkan kemampuan ereksi.

Perenium adalah daerah pangkal paha yang menjadi rute pembuluh darah menuju penis. Saat Anda duduk di atas sepeda untuk waktu yang lama, sadel membuat perineum, di area yang membentang di antara anus dan penis, Anda tertekan. Perineum berisi arteri dan saraf yang memasok darah kaya oksigen dan sensasi ke penis Anda.

Memang kenapa kalau perenium tertekan? Bagi seorang pria untuk mengalami ereksi, impuls saraf dari otak mengirim pesan gairah ke penis. Sinyal saraf ini memungkinkan pembuluh darah untuk rileks, meningkatkan aliran darah melalui arteri ke penis. Setiap masalah dengan saraf, pembuluh darah, atau keduanya dapat membuat Anda tidak dapat ereksi. Ini disebut disfungsi ereksi.

Selama beberapa dekade terakhir, para peneliti telah menemukan bahwa beberapa pengendara sepeda pria mengalami kerusakan pada saraf pudendal, saraf utama di perineum, dan arteri pudendal, yang mengirimkan darah ke penis.

Pria yang menghabiskan banyak waktu di atas sepeda telah melaporkan mati rasa dan kesulitan mencapai ereksi. Para ahli percaya DE dimulai ketika arteri dan saraf terjepit di antara kursi sepeda yang sempit dan tulang kemaluan pengendara.

Tetapi, Anda tidak perlu panik. Sebab bukan aktivitas bersepeda yang jadi masalah, namun ini hanya urusan desain tempat duduk, alias sadelnya.

Anda hanya perlu menggunakan sadel yang tidak terlalu keras. Desainnya juga sebaiknya punya lubang di bagian tengah untuk menjaga agar daerah prenium tidak terlalu tertekan.

Pakar juga menyarankan pesepeda untuk tidak malas mengangkat pantat setiap beberapa saat tertentu, misal setiap 10 menit. Gerakan ini untuk memberikan kesempatan darah yang macet bisa mengalir.  Kemudian jangan lupa istirahat untuk berdiri dan melakukan perenggangan. Jangan sampai karena terlalu semangat Anda bersepeda tanpa henti di atas empat jam.

Saat bersepeda Anda mungkin juga pernah merasakan mati rasa atau baal di sekitar pantat. Ini juga gejala yang tidak boleh dianggap remeh. Berarti ada yang tidak beres.

Kemudian yang lebih baik tentu, menggunakan sepeda yang berpegas di batang joknya. Ini untuk meminimalisir tekanan perenium selama bersepeda. 

Anda yang selama ini sudah patuh dengan protokol bersepeda sesuai anjuran-anjuran di atas, tentu tidak perlu khawatir aktivitas Anda bisa menimbulkan masalah DE.

Namun, kembali lagi jika Anda suka hilang kendali karena 'virus lupa waktu', masalah yang ditimbulkan karena itu tentu tidak bisa selesai dengan mengganti jok, mengangkat pantat dan membeli sepeda yang punya per di batang joknya. 

Mungkin saja, untuk meredam konflik, Anda bisa mengambil jalan tengah. Anda bisa tetap menyalurkan hobi sepeda, sementara Istri juga tidak kehilangan waktu bersama Anda. Sepeda statis, yang biasa untuk latihan gym, bisa jadi solusi, jika Anda ingin mencobanya. 

Jadi Anda bisa tetap sehat, istri pun jika ada perlu minta diantar ke Alfamart atau Indomart misalnya, bisa langsung meminta Anda turun dari sepeda, saat itu juga. Dengan begitu, risiko-risiko benturan kepentingan karena hobi sepeda Anda bisa dimoderasi. Win-win solution bukan?! 

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan