Pendakian menuju Gunung Sidoro melalui Basecamp Grasindo di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah (Jateng), telah kembali dibuka. Namun, sejumlah prosedur diterapkan guna meminalisasi risiko penularan coronavirus baru (Covid-19).
Pendaki diharuskan melaksanakan protokol kesehatan, misalnya suhu tubuh dicek dan membawah surat kesehatan. Pun mesti melengkapi dokumen penilaian mencakup aktivitas keseharian, perjalanan, dan riwayat penyakit serta melaporkannya ke Gugus Tugas, Polsek, dan Koramil Temanggung.
Kelengkapan yang dipersyaratkan diharapkan telah disiapkan sebelum mulai pendakian. Pangkalnya, basecamp tidak menyediakan tenaga kesehatan untuk mengeluarkan dokumen terkait.
"Karena tidak semua puskesmas (pusat kesehatan masyarakat) bisa mengeluarkan surat keterangan kesehatan," ucap Ketua Basecamp Grasindo, Rian Indra Prayuda, mengutip situs web Pemerintah Provinsi Jateng.
Berikutnya, tenda hanya digunakan 50% pendaki dari total kapasitas, diwajibkan membawa pembersih tangan dan minimal empat masker per orang.
Selain itu, lamanya perjalanan dibatasi dua hari satu malam. Pendaki setelat-telatnya turun pada pukul 17.00, sesuai jam operasional.
Waktu berada di puncak juga dibatasi lantaran cuaca dan adanya gas solfatara yang membahayakan pendaki. Lintas jalur pun tidak diperkenankan bagi pendaki karena terkait data keluar masuk di setiap basecamp.
"Di sini memang tegas, dikatakan ramah, ya, ramah. Dikatakan tegas, ya, tegas. Misalkan ada yang ngeyel, kita sarankan untuk mangga pulang. Kita tidak mau ambil risiko," paparnya.
Di sisi lain, Grasindo telah dilengkapi sarana prasarana (sapras) protokol kesehatan. Mencakup pos penapisan serta penyemprotan disinfektan kepada para pendaki dan kendaraan yang dibawa.
Kemudian, wastafel, penerapan jaga jarak pada jalur pendaftaran, dan tempat peristirahatan mengingat jumlah pendaki dibatasi.
"Kan, sekarang kuotanya 500 orang pendaki. Itu misalkan ada 500 orang pendaki datang bareng, kita memang tidak bisa mengampu. Makanya, kita butuh memasang tenda tambahan," jelasnya.
Grasindo pun telah memasang sekat pengaman, menyiapkan pelindung wajah dan sarung tangan lateks. Lalu, menyediakan tempat sampah infeksius.