Tak perlu menunggu menjadi ahli untuk menjadi konten kreator edukasi di TikTok. Hal itu disampaikan Ananza Aprili, saat membagikan tips menjadi konten kreator edukasi di event #SerunyaBelajar Festival di Senayan City, Sabtu (19/11).
Event #SerunyaBelajar Festival sendiri merupakan puncak dari dari rangkaian kampanye #SerunyaBelajar yang diluncurkan TikTok Indonesia bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda pada 10 Oktober 2022.
Dalam kegiatan ini, TikTok Indonesia bekerja sama dengan Kemendikbud Ristek untuk mengkampanyekan belajar yang menyenangkan untuk kapan dan di mana saja.
"Pesan dari aku, jangan tunggu expert dulu, jangan tunggu lulus dulu, apa yang kalian buat itu bisa membantu orang-orang di sekitar kalian," kata Ananza Aprili.
Ananza Aprili terjun ke dunia konten saat masih duduk di semester tiga. Alumnus jurusan Psikologi Universitas Indonesia ini menjadikan urusan percintaan remaja dan dewasa muda sebagai konten di TikTok. Saat ini, ia memiliki 775.000 followers di TikTok.
"TikTok audiens banyak ya. Tetapi kalau aku sendiri, dari remaja sampai dewasa muda. Yang relate dengan permasalahan percintaan dan kegalauan," ungkap Ananza.
TikTok sangat memfasilitasi para konten kreator edukatif, tentu dengan misinya untuk belajar nyaman, kapan dan di mana saja. Semula, kata dia, Tiktok masih diramaikan dengan konten hiburan.
"Aku join dari awal, karena waktu awal pandemi itu masih belum banyak (konten) yang mengedukasi. Awalnya pengin belajar, karena awal itu banyak konten entertain," ungkap dia.
Ananza Aprili membagikan tips menjadi konten kreator edukasi di TikTok. Pertama, menjadi konten kreator harus menyukai apa yang mau dibagikan ke audiens.
Kedua, memahami bidang yang dibagikan ke audiens, meski tak harus menjadi ahli. "Dulu kan aku berhadapan pertanyaan, wah aku belum expert neh. Tetapi itu sebenarnya tantangan agar kita juga belajar, bukan saja mengajarin orang kan?" katanya.
Ketiga, menghibur. Menurut Ananza, tantangan menjadi konten kreator edukasi ialah 'menaklukan' materi yang dianggap serius untuk bisa menghibur orang lain.
"Dan karena TikTok itu entertaining maka dibuat seru," ucapnya.
Keempat, konten long lasting. Menurut Ananza Aprili, untuk sukses dan bertahan di konten edukatif harus punya target audiens.
"Jangan asal fyp (for your page) doang, karena itu gak akan long lasting," pungkasnya.