Kementerian Pertahanan Ukraina dituding melecehkan tentara wanitanya. Pasalnya, para tentara itu disuruh mengenakan sepatu bertumit tinggi (high heels) untuk pawai.
Para tentara wanita itu akan berbaris dengan sepatu hak tinggi untuk acara parade pada 24 Agustus, memperingati 30 tahun kemerdekaan Ukraina setelah pecahnya Uni Soviet.
Taruna di Institut Militer Universitas Nasional Taras Shevchenko itu pun mulai berlatih baris-berbaris di Kiev. Para tentara wanita tersebut mengenakan sepatu yang tidak lajim untuk seragam tempur militer. .
Kontroversi pun meletus. Sepatu itu menimbulkan banyak kritik di media sosial dan di parlemen pada 2 Juli dan menyebabkan tuduhan bahwa tentara wanita dilecehkan.
Situs informasi Kementerian Pertahanan Ukraina pada 1 Juli memposting foto para taruna yang mengenakan sepatu hak tinggi saat berbaris dalam formasi. "Hari ini, untuk pertama kalinya, pelatihan dilakukan dengan sepatu bertumit," kata kadet Ivanna Medvid seperti dikutip situs informasi Kementerian Pertahanan. "Ini sedikit lebih sulit daripada di sepatu bot tentara tetapi kami mencoba," tambah Medvid.
Puluhan komentar kritis diposting di Facebook, termasuk tuduhan seksisme, kebencian dan penghinaan terhadap wanita.
Beberapa anggota parlemen perempuan Ukraina muncul di parlemen dengan sepasang sepatu hak tinggi dan meminta menteri pertahanan untuk memakainya ke pawai. Aksi itu sebagai sikap protes.
"Sulit membayangkan ide yang lebih konyol dan berbahaya," kata Inna Sovsun, anggota partai Golos. Dia juga mengatakan bahwa tentara wanita Ukraina - seperti pria - mempertaruhkan hidup mereka. "Tidak pantas untuk diejek," ujarnya.
Olena Kondratyuk, wakil ketua legislatif, mengatakan pihak berwenang harus secara terbuka meminta maaf karena mempermalukan perempuan dan melakukan penyelidikan untuk mencari tahu siapa yang membuat keputusan tentang sepatu itu.
Kondratyuk mengatakan bahwa lebih dari 13.500 wanita telah bertempur dalam konflik saat ini di Ukraina timur, di mana negara itu telah memerangi separatis yang didukung Rusia dalam konflik yang telah menewaskan lebih dari 13 ribu orang sejak 2014.
Secara keseluruhan, lebih dari 31 ribu wanita sekarang bertugas di angkatan bersenjata Ukraina, termasuk lebih dari 4 ribu perwira.
Layanan pers angkatan bersenjata Ukraina mengatakan kepada Layanan Ukraina RFE/RL bahwa sepatu hak tinggi dipilih untuk prajurit wanita sesuai dengan perintah dari menteri pertahanan.
Taran mengumumkan pada 2 Juli bahwa para taruna akan mengenakan seragam yang berbeda dalam pawai, termasuk jenis sepatu yang berbeda.