Berurusan dengan orang-orang pengidap gangguan kepribadian narsistik seringkali tidak bisa dihindari. Untuk itu, kita perlu tahu bagaimana cara menghadapi orang-orang dengan tipikal seperti ini.
Organisasi nonprofit yang fokus pada isu kesehatan mental di Amerika Serikat (AS), Help Guide, menyebutkan, gangguan kepribadian narsistik melibatkan pola pemikiran dan perilaku yang berpusat pada diri sendiri, sombong, kurangnya empati dan pertimbangan untuk orang lain, serta kebutuhan yang berlebihan untuk dikagumi.
Para ahli kepribadian juga menggambarkan gangguan narsistik sebagai sombong, manipulatif, egois, menggurui, dan menuntut. Cara berpikir dan berperilaku ini muncul di setiap bidang kehidupan orang-orang narsis: dari pekerjaan dan persahabatan hingga hubungan keluarga dan cinta.
Orang dengan gangguan kepribadian narsistik cenderung suka menyalahkan orang lain bahkan ketika mereka sendiri yang menyebabkan masalah. Terlebih lagi, orang-orang dengan gangguan ini sangat sensitif dan bereaksi buruk bahkan terhadap kritik sekecil apa pun.
Orang-orang narsis bisa sangat magnetis dan menawan. Mereka pandai menciptakan citra diri yang fantastis dengan kepercayaan diri dan impian yang tinggi. Sangat mudah untuk terjebak dalam spektrum mereka, tetapi itu semua hanyalah fantasi.
Kenali tanda-tanda berikut saat berurusan dengan narsistik sehingga kamu tidak akan terjebak pada kekaguman yang semu.
Narsistik hanya mencari pengagum
Hindari orang-orang dengan kriteria ini. Ingat bahwa kebutuhanmu tidak akan terpenuhi atau bahkan diakui. Orang narsis juga tidak pernah mencari pasangan hidup. Mereka lebih suka dengan pengagum yang patuh. Satu-satunya nilai orang lain bagi narsistik adalah sebagai seseorang yang dapat memberi tahu betapa hebatnya mereka dan mengafirmasi ego pribadi.
Lihat cara orang narsis memperlakukan orang lain
Sebelum diri sendiri terjerumus menjadi korban, lihat cara orang-orang narsis memperlakukan orang lain. Jika dia berbohong, memanipulasi, menyakiti, dan tidak menghormati orang lain, dia pada akhirnya akan memperlakukanmu dengan cara yang sama. Jangan jatuh cinta pada fantasi bahwa dirimu berbeda dan akan terhindar.
Berpikir realistis
Berpikir realistis sangat penting untuk menghadapi orang-orang narsis. Berhentilah membuat alasan untuk perilaku buruk yang sudah jelas terlihat. Jangan terlalu berkompromi atau berpikir dia akan berubah.
Fokus pada tujuan diri
Alih-alih kehilangan diri dalam delusi narsistik, fokuslah pada hal-hal untuk pencapaian diri. Apa yang ingin diubah dan dikembangkan dalam hidup bisa membantumu tetap realistis menghadapi orang-orang narsis.