Sejak awal pandemi, Tokopedia menggencarkan kolaborasi dengan pegiat usaha lokal makanan dan minuman, salah satunya lewat kampanye Tokopedia Nyam.
“Kopi literan lokal, madu, makanan khas Korea seperti tteokbokki, camilan seperti pisang goreng madu hingga buah mangga menjadi produk paling diburu masyarakat selama kampanye ini berlangsung,” jelas AVP of Category Development for FMCG & Long Tail Categories Tokopedia Jessica Stephanie Jap, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/1).
Kehadiran Tokopedia Nyam dan sederet inisiatif lainnya telah mendorong kenaikan transaksi pada kategori F&B (food and beverages) jelang akhir 2020 mencapai lebih dari tiga kali lipat. Jumlah penjual makanan siap masak juga bertambah menjadi hampir tiga kali lipat selama Desember 2020, jika dibandingkan dengan sebelum pandemi. Penjualan makanan siap masak pun meningkat lebih dari 3,5 kali lipat.
Mad Bagel dan Dimsum 49 adalah contoh pegiat usaha lokal di kategori F&B Tokopedia, yang terus beradaptasi dengan berkolaborasi dan berinovasi di tengah pandemi lewat pemanfaatan teknologi, salah satunya dengan bergabung dalam kampanye Tokopedia Nyam.
Bisnis sambil jaga anak, omzet Mad Bagel meningkat hampir 4x lipat
Mad Bagel merupakan bisnis roti bagel yang didirikan oleh Prima Hayuningputri (Putri) dan Anika Miranti (Nike). Sebagai ibu bekerja, Putri dan Nike mencari cara untuk bisa tetap bekerja sambil mengasuh anak. Akhirnya, mereka membangun Mad Bagel, yang sesuai dengan kegemaran dan bakat masing-masing, yaitu baking dan berjualan pada 2014.
“Setelah mengikuti Tokopedia Nyam sejak Juli 2020, kini penjualan Mad Bagel meningkat sangat signifikan bahkan mencapai 270% atau sebesar hampir 4x lipat,” ungkap Putri.
Putri menambahkan, Tokopedia Nyam juga membantu memberikan publikasi sehingga masyarakat jadi tertarik untuk mencoba. Mad Bagel telah berhasil menjual hingga 2.000 produk melalui Tokopedia Nyam.
Dimsum 49, bantu ibu rumah tangga dan karyawan yang terdampak pandemi
Muhammad Kautsar mulai berbisnis sejak 2015. Saat itu, ia berjualan siomay untuk mendapatkan penghasilan tambahan bagi keluarganya. Ia kemudian mengembangkan usahanya dengan mendirikan Dimsum 49 di 2017.
Peningkatan transaksi signifikan juga dialami Dimsum 49 sejak mengikuti Tokopedia Nyam.
“Penjualan kami meningkat hingga 90% atau sebesar hampir 2x lipat. Produk kami juga semakin dikenal masyarakat dengan adanya badge Terbukti Nyam!, hasil review oleh William Gozali, salah satu chef ternama Indonesia,” ungkap Kautsar.
Lewat bisnisnya, Kautsar kini bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi 200 karyawan dan menambah penghasilan bagi sekitar 3.000 reseller yang mayoritas adalah ibu rumah tangga dan karyawan yang terdampak pandemi.
Jessica menuturkan, selain untuk membantu pegiat usaha F&B mempertahankan bisnis di tengah pandemi lewat pemanfaatan teknologi, kampanye Tokopedia Nyam juga ditujukan mempermudah masyarakat mendapatkan produk makanan dan minuman dengan lebih mudah dan efisien, tanpa harus keluar rumah atau berkerumun.
“Inisiatif ini sejalan dengan komitmen Tokopedia untuk #SelaluAdaSelaluBisa berkolaborasi dengan berbagai mitra strategis, tidak terkecuali pegiat UMKM di bidang F&B dan seluruh masyarakat Indonesia agar dapat bersama mendorong pemulihan ekonomi nasional,” tutup Jessica.