close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi pakaian. Unsplash
icon caption
Ilustrasi pakaian. Unsplash
Sosial dan Gaya Hidup
Jumat, 17 Desember 2021 17:24

Tren 2022: Pakaian secondhand akan jadi pilihan pertama pembeli

Minat terhadap pakaian secondhand mulai melonjak pada 2020 seiring meningkatnya kepedulian terhadap lingkungan menjadi gaya hidup.
swipe

Istilah ngawul atau membeli pakaian bekas untuk dipakai kembali diprediksi akan menjadi tren baru bagi anak muda untuk dalam memandang fesyen. Tren ini bukan hanya untuk generasi Z, konsumen pakaian bekas sebenarnya sudah tumbuh sejak bertahun-tahun.

Minat terhadap pakaian secondhand mulai melonjak pada 2020, di mana kepedulian lingkungan, salah satunya dengan menggunakan pakaian berkelanjutan, mulai menjadi gaya hidup.

Menurut penelitian platform ThredUP, pasar barang bekas diproyeksikan akan tumbuh berlipat ganda dalam lima tahun ke depan dan nilainya mencapai US$77 miliar atau mengalami kenaikan pendapatan 11 kali lipat lebih cepat daripada ritel tradisional.

Sementara itu, raksasa penjualan kembali mode mewah, The Real Real, melaporkan, 41% dari konsinyasi mereka pada kuartal I-2021 adalah pemula, sedangkan 29% konsumen melakukan pembelian mewah yang pernah dimiliki orang lain.

Depop, pasar yang didominasi pakaian vintage dan thrifted, melihat penjualan barang dagangan kotornya berlipat ganda pada 2020 menjadi US$650 juta.

Ada banyak minat pada barang mode bekas menuju 2022 sejak pandemi merebak. Konsumen yang disurvei ThredUP mengatakan, sekarang lebih peduli tentang keberlanjutan, kualitas, dan keterjangkauan daripada yang dilakukan sebelum pandemi. Belanja bekas memenuhi semua kriteria ini.

Pada 2022, kita dapat berharap melihat semakin banyak merek mengedepankan barang bekas pakai. Sederet toko beken, seperti Madewell (kolaborasi ThredUP pada 2019) dan Rachel Comey (toko penjualan pakaian bekas), menggagas bagian khusus dari tokonya untuk menjual barang bekas.

Toko lainnya, Dagne Dover, bahkan meluncurkan laman khusus penjualan pakaian bekas dari situsnya pada 2021. Ia menawarkan kesempatan kepada para pelanggan untuk menjual barang-barang yang sudah usang kembali ke pembuatnya dan membelinya.

Net-a-Porter akan dilakukan pada 2022 untuk menarik minat pembeli. Program penjualan kembali barang-barang yang pernah dipakai akan diluncurkan di seluruh situs web pakaian merek Mr. Porter dan situs outlet mewahnya, The Outnet, pada awal 2022.

Adapun beragam platform barang bekas yang ada akan meluncurkan fitur baru pada 2022 untuk membuat proses berburu harta karun lebih mudah dan lebih efisien bagi pembeli. Out & Back Outdoor, pasar untuk peralatan luar ruangan, misalnya, akan memperkenalkan rekomendasi produk yang dikuratori pada tahun baru. Sistem yang sama juga bakal dilakukan platform fesyen bekas yang berfokus lebih besar pada pakaian upcycling.

Pergeseran pakaian bekas diprediksi dapat mengubah cara kita berbelanja pakaian yang belum pernah dipakai sebelumnya pada 2022 dan seterusnya, menempatkan penekanan baru pada keberlanjutan dan menjauhkan pembeli dari fast fashion yang identik selama ini.

"Orang-orang akan menjadi lebih selaras dengan nilai jual kembali pakaian yang mereka miliki dan mungkin menjadi lebih tertarik untuk membeli produk berkualitas tinggi yang akan bertahan cukup lama sekaligus untuk dijual kembali," prediksi platform konsultasi, Gallagher, mengutip Well and Good.

img
Nadia Lutfiana Mawarni
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan