Wabah Covid-19 yang berlangsung sejak awal 2020, membawa perubahan gaya hidup manusia secara menyeluruh. Salah satunya, perusahaan di seluruh dunia telah menerapkan kerja jarak jauh atau skema Work From Home (WFH) bagi karyawan mereka, untuk meminimalkan penyebaran Covid-19.
Dari perusahaan besar sampai bisnis kecil-menengah berusaha mempertahankan produktivitas dan keberlangsungan bisnis mereka dengan cara bekerja yang baru tersebut. Melihat kondisi seperti ini, ruang kerja bersama (coworking space) dapat menjadi salah satu solusi 'kantor fleksibel'.
Di era new normal, ruang kerja bersama menawarkan ruang kerja fleksibel untuk para perusahaan agar mereka bisa mendapat ruang kerjanya kembali. Tidak heran jika pasar coworking space di Indonesia semakin populer, khususnya di Jakarta di mana kegiatan bisnis dan komersial sangat terkonsentrasi.
Menyadur riset Savills Indonesia yang berjudul "Coworking Trend in The New Normal", diperkirakan ada lebih dari 200 ruang kerja bersama yang tersebar di Indonesia. Dengan jumlah terbanyak di Jakarta, yakni hampir 90%.
Ruang kerja bersama menawarkan beberapa fleksibilitas, seperti tata letak ruang kerja yang beragam, termasuk set area terbuka atau kantor pribadi, ruang rapat, dan ruang acara. Sehingga, pebisnis dapat menyewa ruang kerja sesuai dengan kebutuhan mereka yang fleksibel.
Dalam riset tersebut menyebutkan, industri ruang kerja bersama berkembang pesat seiring banyaknya permintaan pebisnis di tengah tren pola bekerja yang fleksibel, khususnya di ibu kota.
Beberapa perusahaan yang mendominasi industri ini, yaitu CoHive, WeWork, GoWork, Kolega, dan UnionSpace.
Meskipun beberapa ruang kerja bersama telah memutuskan tutup, tetapi banyak dari mereka yang tetap positif melihat peluang potensial yang mungkin datang dari pandemi ini.
Selain itu, penelitian itu menyarankan, ada beberapa pendekatan tentang cara menavigasi ruang kerja bersama di situasi pandemi, antara lain melakukan penyesuaian model bisnis yang memberikan lebih banyak fleksibilitas kepada klien selama situasi penuh tantangan seperti saat ini, menerapkan standar sanitasi dan higenitas yang lebih tinggi, serta set tata letak yang menjaga jarak antarpengguna.
Selain itu bisa juga dengan menetapkan target pasar dan lebih banyak inovasi pada strategi pemasaran. Misalnya, menggaet mahasiswa dengan menawarkan acara dan lokakarya online, kemitraan dengan bisnis lokal dan perusahaan baru, dan lain-lain.
Sementara sebagian besar gedung kantor konvensional disewa oleh perusahaan yang lebih mapan dengan skala yang besar. Hal ini dapat menjadi peluang bagi penyedia ruang kerja bersama untuk menggaet segmen lain dalam industri ini, seperti perusahaan kecil hingga menengah, bisnis start up, atau kantor individual (profesional).