Angka kasus baru Covid-19 di Indonesia yang setiap harinya semakin meningkat, menimbulkan kekhawatiran tersendiri di kalangan masyarakat. Hal ini membuat sejumlah acara yang melibatkan orang banyak, seperti pesta pernikahan harus ditunda demi keselamatan bersama.
Salah satunya, Putri Diana (bukan nama yang sebenarnya) yang harus menunda pesta pernikahannya. Putri seharusnya melangsungkan pernikahan dengan pasangannya, Tio, pada 4 Juli 2021 mendatang. Namun, melihat penyebaran Covid-19 yang terus meningkat, Putri dan Tio urung menggelar pesta.
Selain melihat tren positif Covid-19 yang tinggi, saat ini Putri merupakan salah satu pasien positif Covid-19. Ia dinyatakan positif pada 14 Juni lalu saat melakukan tes PCR (polymerase chain reaction).
"Jadi, satu hari sebelumnya (13 Juni) saya dan calon suami melakukan sesi foto prewedding. Selesainya, kami langsung tes PCR. Nah, tanggal 14 Juni malam, hasil tes PCR keluar. Saya dinyatakan positif, Tio negatif," jelas Putri, Senin (28/6).
Putri mengaku pada awal bulan ini dirinya memang merasa tidak enak badan. Kepala pusing, mual, badan pegal, flu, batuk, dan malam hari merasa meriang.
"Kadang badan lemes, tapi ya mikirnya karena kelelahan mengurus segala detail pernikahan. Enggak kepikiran juga kalau ini gejala Covid-19, karena selang beberapa hari badan sudah mendingan," kata Putri.
Setelah mendengar hasil tes Putri yang positif, dirinya langsung memberikan informasi kepada keluarga besar dan calon suaminya melalui video call. Dari obrolan itu, Putri dan Tio memutuskan untuk menunda pernikahannya pada Juli mendatang.
"Mau enggak mau harus ditunda kan. Saya melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah selama 14 hari. Sembari melakukan isolasi, saya dan suami berdiskusi melalui sambungan telepon untuk merencanakan kembali pernikahan pada Agustus mendatang," kata Putri.
Genap 14 hari melakukan isoman, pada 29 Juni, Putri melakukan swab PCR lagi. Ia dan calon suaminya berharap agar hasilnya negatif. Mereka juga berharap, resepsi pernikahan pada Agustus mendatang dapat terlaksana sesuai harapan.
Putri menjelaskan, dirinya merasa sedih karena harus menunda pernikahannya. Padahal, semua persiapan pernikahan sudah hampir 100% selesai. Mulai dari biaya gedung yang sudah lunas, undangan, baju pengantin, makeup artist, katering hingga dekorasi, dan souvenir.
"Undangan sudah jadi dari akhir Mei lalu, sudah ada 100 yang disebar dari total 400 undangan. Suvenir pernikahan juga sudah jadi dan tinggal diambil saja," ucapnya.
Beruntung, semua vendor yang terlibat sangat membantu Putri dalam segala prosesnya. Mereka bersedia untuk reschedule tanpa ada tambahan biaya. Putri pun mengaku tak ada kerugian materi yang besar, kecuali undangan yang sudah terlanjur dicetak.
"Enggak apa-apa deh ditunda. Karena kami juga enggak mau ambil risiko di resepsi pernikahan yang pada akhirnya membahayakan keluarga dan teman-teman yang hadir," kata Putri.
Penundaan pernikahan ini, lanjut Putri, sekaligus sebagai sikap disiplin untuk mengikuti keputusan atau peraturan dari pemerintah agar Indonesia segera bisa kembali pulih dari Covid-19 ini.
"Semoga Covid-19 segera pergi, keadaan segera pulih. Agar tidak ada penundaan pernikahan lagi," ucap dia.