Kejadian aneh terjadi pada seorang pasien kanker di Amerika Serikat. Pria yang diagnosis kanker prostat itu tiba-tiba berbicara dengan aksen Irlandia 'yang tak terkendali'. Padahal pria tersebut, yang kini telah meninggal dunia, tidak pernah mengunjungi Irlandia atau memiliki keluarga dekat di negara tersebut.
Menurut British Medical Journal (BMJ), perkembangannya konsisten dengan sindrom aksen asing (FAS).
Para ahli dari Universitas Duke Carolina Utara dan Pusat Penelitian Urologi Carolina Selatan juga bersama-sama mempelajari dan melaporkan kasus tersebut.
Sindrom tersebut, yang dianggap lebih umum terjadi pada kasus stroke atau trauma kepala, menyebabkan pria tersebut mengembangkan "aksen" selama 20 bulan hingga kematiannya.
Kasus FAS jarang terjadi tetapi tidak pernah terdengar. Pada 2016, seorang wanita Texas bicara dengan aksen Inggris, setelah dia bangun dari operasi di rahangnya.
"Sepengetahuan kami, ini adalah kasus pertama FAS yang dijelaskan pada pasien dengan kanker prostat dan yang ketiga dijelaskan pada pasien dengan keganasan," kata laporan BMJ.
Rincian pria itu tidak jelas di seluruh laporan, tetapi dikatakan dia tinggal di Inggris selama usia 20-an dan dia memiliki teman dan anggota keluarga jauh dari Irlandia.
Belum pernah pria itu berbicara dengan aksen Irlandia, tambah laporan itu.
"Dia tidak memiliki kelainan pemeriksaan neurologis, riwayat kejiwaan atau kelainan MRI otak saat timbulnya gejala," katanya.
"Terlepas dari kemoterapi, kanker prostat neuroendokrinnya berkembang mengakibatkan metastasis otak multifokal dan kemungkinan kelumpuhan naik paraneoplastik yang menyebabkan kematiannya."
Sebuah hipotesis diajukan bahwa pria tersebut mengembangkan aksen tersebut karena suatu kondisi yang disebut gangguan neurologis paraneoplastik (PND).
Biasanya, PND ditemukan pada beberapa pasien kanker yang sistem kekebalannya menyerang bagian otak, sumsum tulang belakang, saraf, atau otot.