Kini, tidak sedikit balita yang gandrung akan tablet. Bahkan, ada beberapa yang membaca cerita via e-book di tablet. Hanya saja, bila orang tua ingin mengenalkan kegiatan membaca kepada anak, tidak ada yang bisa menggantikan peran buku.
Mengutip WebMD, menurut temuan yang dipublikasikan di jurnal Pediatrics, pada 25 Maret 2019, menyebutkan, buku dapat meningkatkan interaksi antara orang tua dan anak dengan lebih baik, daripada e-book.
Dalam studi ini, para peneliti mengamati 37 pasang orang tua-balita yang membaca bersama di laboratorium menggunakan format buku berbeda, yaitu cetak dan e-book pada tablet. Semuanya menyajikan cerita yang sama.
Hasilnya, Dr Tiffany Munzer, peneliti dari CS Mott Children's Hospital, Michigan, Amerika Serikat, mengatakan buku tidak memiliki unsur-unsur yang mengganggu interaksi, seperti efek suara atau animasi. Lebih lanjut, Tiffany mengatakan, “Tablet tidak cocok untuk membangun pengalaman bersama."
Saat membaca buku, orang tua dan anak dapat berinteraksi lebih banyak. Mereka cenderung bekerja sama untuk melakukan tugas-tugas, seperti memegang buku dan membalik halaman.
Balita yang diberi e-book lebih fokus menyentuh layar tablet, daripada cerita yang disampaikan. Orang tua juga cenderung berbicara lebih sedikit tentang kisah pada e-book dan lebih banyak soal perangkat itu sendiri.
Selain itu, Assistant Professor of Pediatrics di NYU School of Medicine, Dr Suzy Tomopoulos mengatakan, “E-book lebih sulit untuk dibaca bersama dan lebih individual.”
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa anak-anak usia prasekolah dan sekolah yang membaca e-book cenderung memahami lebih sedikit, daripada membaca buku.
Anak-anak memiliki pemahaman yang lebih rendah, dan kecil kemungkinan untuk mengingat peristiwa dan detail pada cerita. Selain itu, Tiffany mengatakan bahwa balita mungkin lebih rentan terhadap beberapa gangguan yang ada pada e-book.