close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
 Urban Sneaker Society (USS) makin dipadati pengunjung pecinta sepatu sneaker. Sejumlah merek lokal dipamerkan dalam USS pada tahun ini.Alinea.id/Rizki Febianto
icon caption
Urban Sneaker Society (USS) makin dipadati pengunjung pecinta sepatu sneaker. Sejumlah merek lokal dipamerkan dalam USS pada tahun ini.Alinea.id/Rizki Febianto
Sosial dan Gaya Hidup
Sabtu, 09 November 2019 17:32

Urban Sneaker Society ajang merek lokal unjuk gigi

Hampir separuh merek lokal dipamerkan dalam USS tahun ini. Salah satu yang paling banyak diburu adalah sepatu asal Bandung, Compass.
swipe

Masuki hari kedua, Urban Sneaker Society (USS) makin dipadati pengunjung pecinta sepatu sneaker. Diperkirakan pada hari ini, pengunjung USS mencapai 10.000 orang. 

USS yang diselenggarakan di District 8 Sudirman Central Bussines District (SCBD) berlangsung selama tiga hari, sejak Jumat pada 8-10 November 2019. 

Pantauan Alinea.id, sejak pagi pengunjung yang datang didominasi para remaja. Mereka mengantre membentuk barisan yang panjang, demi berburu sneakers. 

Mengantisipasi ledakan pengunjung yang datang, pihak keamanan USS pun membatasi jumlah pengunjung yang masuk. Secara bertahap dengan jeda waktu tertentu, pengunjung yang masuk dibatasi hingga 100 orang. 

Hal tersebut dilakukan untuk mencegah pengunjung berdesak-desakan. Kira-kira 100 orang masuk ke dalam ruangan selama 10 sampai 15 menit, kemudian bergantian dengan pengunjung selanjutnya. 

Ketua panitia penyelenggara Alvin memperkirakan, jumlah pengunjung pada hari ini (9/11) lebih dari 10.000 orang. Sebab, pada hari pertama sudah mencapai 10.000 orang. 

Apalagi, hari ini adalah hari libur. Sehingga peluang terjadi ledakan pengunjung bisa terjadi.

Alvin menargetkan pengunjung USS mencapai 30.000 orang, selama tiga hari. 

Aturan tersebut pun dikeluhkan pengunjung USS. Kepada Alinea.id,  Richard dan Felix mengaku sudah mengantre sejak pukul 05.00 di USS. Dibatasinya jumlah pengunjung yang masuk, justru membuat antrean makin panjang. 

Richard bilang, tahun ini jumlah pengunjung lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Baru tahun ini, mereka terpaksa berangkat sejak dini hari, demi berburu sepatu impiannya. 

"Harusnya sekali masuk, agak banyak, biar yang dibelakang cepat masuk. Kalau begini kasihan yang belakang lama masuknya," ujar Felix.

Dibatasi waktu berbelanja, Richard dan Felix berharap sepatu incarannya masih tersedia saat masuk dalam giliran. Mereka yang setiap tahun mengikuti USS ini mengaku, berburu sepatu Compass.


Antrean pengunjung Urban Sneaker Society pada Sabtu (9/11). Panitia USS memperkirakan hari ini, jumlah pengunjung sebanyak 10.000 orang.Alinea.id/Rizki Febianto

Masuki hari kedua, Urban Sneaker Society (USS) makin dipadati pengunjung pecinta sepatu sneaker. Diperkirakan pada hari ini, pengunjung USS mencapai 10.000 orang. 

USS yang diselenggarakan di District 8 Sudirman Central Bussines District (SCBD) berlangsung selama tiga hari, sejak Jumat pada 8-10 November 2019. 

Pantauan Alinea.id, sejak pagi pengunjung yang datang didominasi para remaja. Mereka mengantre membentuk barisan yang panjang, demi berburu sneakers. 

Mengantisipasi ledakan pengunjung yang datang, pihak keamanan USS pun membatasi jumlah pengunjung yang masuk. Secara bertahap dengan jeda waktu tertentu, pengunjung yang masuk dibatasi hingga 100 orang. 

Hal tersebut dilakukan untuk mencegah pengunjung berdesak-desakan. Kira-kira 100 orang masuk ke dalam ruangan selama 10 sampai 15 menit, kemudian bergantian dengan pengunjung selanjutnya. 

Ketua panitia penyelenggara Alvin memperkirakan, jumlah pengunjung pada hari ini (9/11) lebih dari 10.000 orang. Sebab, pada hari pertama sudah mencapai 10.000 orang. 

Apalagi, hari ini adalah hari libur. Sehingga peluang terjadi ledakan pengunjung bisa terjadi.

Alvin menargetkan pengunjung USS mencapai 30.000 orang, selama tiga hari. 

Aturan tersebut pun dikeluhkan pengunjung USS. Kepada Alinea.id,  Richard dan Felix mengaku sudah mengantre sejak pukul 05.00 di USS. Dibatasinya jumlah pengunjung yang masuk, justru membuat antrean makin panjang. 

Richard bilang, tahun ini jumlah pengunjung lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Baru tahun ini, mereka terpaksa berangkat sejak dini hari, demi berburu sepatu impiannya. 

"Harusnya sekali masuk, agak banyak, biar yang dibelakang cepat masuk. Kalau begini kasihan yang belakang lama masuknya," ujar Felix.

Dibatasi waktu berbelanja, Richard dan Felix berharap sepatu incarannya masih tersedia saat masuk dalam giliran. Mereka yang setiap tahun mengikuti USS ini mengaku, berburu sepatu Compass.


Antrean pengunjung Urban Sneaker Society pada Sabtu (9/11). Panitia USS memperkirakan hari ini, jumlah pengunjung sebanyak 10.000 orang.Alinea.id/Rizki Febianto

Brand Lokal Banyak Diburu

USS pada tahun ini memasuki tahun keempat. Tahun ini terasa spesial, sebab jumlah merek yang terlibat mencapai 150, dan banyak berasal dari merek lokal. 

Yang berbeda, tahun ini USS juga melibatkan merek pakaian dan makanan. Hampir separuh jumlah merek kata Alvin, berasal dari merek lokal atau sebanyak 70 merek. 

Rupanya, merek sneaker lokal justru yang paling banyak diminati pengunjung. Misalnya saja, merek lokal Compass asal Bandung. 

Antrean pengunjung di stan Comppas terlihat panjang. Daya tariknya, jumlah produk yang dijual Comppas terbatas, hanya 700 pasang setiap hari. Pengunjung pun hanya dapat membeli satu pasang. 

Mengapa Comppass digemari? Boleh jadi karena model yang ditawarkan bertemakan vintage. Mengusung tema 'arsip lama gaya baru', Compass pun menjadi incaran sejumlah pengunjung di USS. 

Bukan cuma urusan membeli sepatu, pengunjung juga dapat menikmati berbagai kegiatan yang disediakan panitia. USS disebut Alvin, ingin menyentuh seluruh lapisan usia dan segmen. 

Apabila sebelumnya hanya membidik para remaja pecinta sneaker, tahun ini juga merambah keluarga. Maka, terselip arena bermain anak dan skate park demi menambah kesan ramah keluarga dalam acara USS. 

Ada pula workshop melukis sepatu. Dalam workshop tersebut, para pengunjung akan diajarkan pelukis sepatu tentang bagaimana cara mengambar suatu objek, dan memadukan warna dalam sepatu putih polos. 

Pengunjung juga mereka diajarkan bagaimana memilih cat yang tepat, agar tidak merusak kualitas dari sepatu sendiri.

Ragam kegiatan USS lain seperti: atraksi permainan skateboard, pertunjukan musik, pameran sneaker langka yang sudah tidak diproduksi lagi, pameran mainan, dan berbagai karya seni. Talkshow dengan para sponsor dan pecinta sneakers juga tak luput dari acara ini.

 Tidak cuma urusan membeli sepatu, pengunjung juga dapat menikmati berbagai kegiatan yang disediakan panitia. USS ingin menyentuh seluruh lapisan usia dan segmen.Alinea.id/Rizki Febianto

img
Rizki Febianto
Reporter
img
Mona Tobing
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan