Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan akan memasukkan vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks sebagai vaksin wajib. Kanker serviks atau kanker leher rahum diketahui merupakan penyebab kematian terbesar di kalangan perempuan setelah kanker payudara. Program ini sebenarnya sudah mulai berlaku pada 2021, namun belum merata. Vaksin HPV akan berlaku wajib di seluruh provinsi di Indonesia mulai 2023-2024 mendatang.
"Kami akan naikkan vaksin wajib dari 11 antigen menjadi 14, kita tambah vaksin HPV, PCV sama rotavirus, terutama karena kematian kanker paling banyak pada wanita di Indonesia adalah serviks dan breast cancer (payudara), serviks ada vaksinnya," ujar Budi dalam Webinar Pertemuan Diaspora Kesehatan Indonesia Kawasan Amerika dan Eropa, Senin (18/4).
Mengutip cancer.org.au, HPV atau human papillomavirus menyebabkan kutil kelamin dan kanker yang dapat menyebar melalui hubungan intim, baik pada pria maupun wanita. Virus ini kebanyakan menyerang orang dewasa muda di kisaran usia 19-25 tahun saat berhubungan intim. Virus bahkan bisa menyebar kendati orang yang membawa virus tidak menunjukkan gejala apapun.
Namun, munculnya kutil pada alat kelamin bisa berawal dari luka yang terbuka dan berdarah. Kutil ini sebenarnya bisa sembuh secara otomatis. Walau demikian, gejala-gejala berikut bisa diwaspadai untuk antisipasi kanker serviks, yakni nyeri perut pada bagian bawah atau area panggul saat berhubungan intim, pendarahan atau keluar cairan dari miss V, pendarahan setelah hubungan intim, serta pendarahan saat menopause.
Gejala-gejala ini perlu diwaspadai lebih bagi pengidap faktor risiko seeperti orang yang suka berhubungan intim dengan lebih dari satu pasangan, orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah misalnya pada pengidap HIV/AIDS, orang yang tidak menjaga kebersihan kelamin, serta pada usia remaja dan dewasa muda.
Salah satu cara mencegah HPV adalah dengan menerima vaksin. Vaksin HPV Gardasil melindungi HPV penyebab kanker serviks serta kutil kelamin. Vaksin ini direkomendasikan pada semua laki-laki dan perempuan sejak usianya 12 tahun. Vaksin baik dilakukan sebelum anak-anak memiliki kemungkinan tertular HPV dari hubungan kelamin.