close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. iStock
icon caption
Ilustrasi. iStock
Sosial dan Gaya Hidup
Kamis, 08 September 2022 15:01

Vaksin malaria yang sebentar lagi rampung terhalang pembiayaan

Pendanaan untuk pengembangan vaksin tersebut sedang tersendat dan jika tidak ada kelanjutan maka proyek vaksin ini terancam berhenti.
swipe

Ilmuan di Inggris sedang mengembangkan vaksin malaria yang diyakini bisa menghilangkan penyakit tersebut. Malaria sendiri sering ditemukan di negara berkembang, seperti di negara-negara Afrika dan Asia-Pasifik. Namun, pendanaan untuk pengembangan vaksin tersebut sedang tersendat dan jika tidak ada kelanjutan maka proyek vaksin ini terancam berhenti.

Vaksin ini bernama R21 dan pada saat ini sedang melakukan tahap uji coba di Burkina Faso. Dari hasil uji coba tersebut, sudah terbukti 77% efektif setelah dosis awal. Hal tersebut, membuktikan bahwa vaksin ini cukup manjur untuk penyakit malaria.

Tetapi sayangnya, Liz Truss yang sekarang menjadi Perdana Menteri baru Inggris dianggap mematikan keran pada pendanaan gesehatan global.

Direktur Institut Jenner Universitas Oxford Adrin Hill mengatakan, itu merupakan vaksin terbaik yang pernah ada. Dalam keterangan tambahannya, Hill berharap perdana menteri yang baru akan sangat tertarik untuk pentingnya melakukan apa yang telah dilakukan Inggris dengan sangat baik di masa lalu. Hill merupakah salah satu orang pencipta Vaksin AstraZeneca Covid.

Hill juga menganggap bahwa vaksin ini dapat mengurangi kematian akibat penyakit ini 70% pada 2030, dan bisa memberantasnya pada 2040.

Polemik dana menjadi keterhambatan penyaluran vaksin malaria ini sendiri. Ketika waktu menjadi Menteri Luar Negeri, Truss melakukan pengurangan pengeluaran secara keseluruhan dan penarikan dana, seperti dari Global Fund. Hal ini menjadi polemik baru, mengingat Truss baru diangkat menjadi Perdana Menteri Inggris.

R21 merupakan vaksin malaria pertama yang memenuhi target WHO sebesar 75%. Jika diberi lampu hijau, vaksin ini siap diproduksi sebanyak 200 juta dosis pertahun setelah hasil uji coba yang lebih luas. Uji coba yang dilakukan di Burkina Faso melibatkan 400 anak di kisaran umur 5 dan 17 bulan. Hasil dari uji coba yang diterbitkan oleh Lancet Infectious, menunjukan, bahwa ketika vaksin diberi kepada anak-anak, terbukti efektif 80%, kendati belakangan angka tersebut turun menjadi 70%.

Pada saat ini, inggris menginvestasikan sebesar £4,1 miliar untuk memerangi AIDS, TBC dan malaria. Vaksin ini diharapkan dapat membantu negara-negara yang mempunyai masalah terkait dengan malaria. Target uji coba merata ini diharapkan akan rampung di akhir 2022 ini. Selesai dari hal tersebut, jika ada persetujuan lebih lanjut maka vaksin akan diproduksi dan didistribusikan secara masal.

img
Aditya Putera Pratama
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan