close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Pixabay
icon caption
Ilustrasi. Pixabay
Sosial dan Gaya Hidup
Selasa, 16 November 2021 22:45

Kurangi konsumsi hewani, vegan berbeda dengan plant-based diet

Meskipun mirip, vegetarian dan plant-based diet memiliki perbedaan penerapan konsumsi makanan.
swipe

Istilah plant-based diet dan vegan pada umumnya merupakan gaya hidup seseorang yang meminimalisasi atau secara ekstrem mengeliminasi produk hewani pada konsumsi makanan mereka. Meskipun mirip, keduanya memiliki perbedaan penerapan konsumsi makanan.

Dilansir dari laman Healthline, istilah vegan pertama kali muncul pada 1944 yang diungkapkan aktivis hak-hak hewan asal Inggris, Donald Watson. Vegan didefinisikan sebagai orang yang menjauhi penggunaan hewan untuk alasan-alasan etis, salah satunya animal abuse.

Praktik veganisme kemudian berkembang dalam bentuk menghindari konsumsi produk turunan hewan, seperti daging, telur, unggas, ikan, keju, hingga susu. Diet vegan hanya mengonsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

Veganisme bukan hanya terbatas pada pola makan, tetapi juga gaya hidup yang dipilih seseorang. Gaya hidup ini menghindari konsumsi, penggunaan, hingga eksploitasi hewan.

Tujuan veganisme adalah meminimalisasi tindakan yang dapat merugikan hewan. Orang-orang yang menerapkan veganisme juga berusaha menghindari baju, sepatu, dan barang lainnya yang menggunakan hewan pada proses pembuatannya. 

Adapun istilah plant-based diet pertama kali dikenalkan Colin Campbell. Istilah ini berarti makanan rendah lemak, tinggi serat, dan didominasi sayuran yang berfokus pada kesehatan bukannya etika atau kelayakan seperti veganisme.

Plant-based diet mengindikasikan konsumsi makanan yang didominasi produk nabati, tetapi tidak menutup kemungkinan mengonsumsi produk turunan hewan. Ada juga istilah whole-foods, plant-based yang merupakan konsumsi produk nabati dengan pemrosesan minimal hingga mentah untuk menghindari lemak berlebih.

Apabila hendak menerapkan plant-based diet, ada baiknya merencanakan hal tersebut secara matang. Dokter penyakit dalam, Christine Kirlew, mengatakan, seseorang tidak harus menjadi vegan untuk menjadi sehat.

Jika sudah berkomitmen menjalani gaya hidup ini, pastikan untuk tidak kehilangan nutrisi apa pun. Terlepas dari pilihan pola makan sehari-hari, Kirlew menyebutkan, bagi yang tengah melaksanakan program diet separuh dari konsumsi makanan adalah sayuran.

Buah juga sehat, tetapi sayuran lebih dianjurkan karena rendah gula. Komposisi idealnya meliputi 50% sayuran, 25% biji-bijian, dan sisanya bahan berprotein.

img
Nadia Lutfiana Mawarni
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan