close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Vietnam melarang scuba diving di destinasi populer.  Foto AFP
icon caption
Vietnam melarang scuba diving di destinasi populer. Foto AFP
Sosial dan Gaya Hidup
Senin, 27 Juni 2022 20:41

Vietnam melarang scuba diving di destinasi populer

Veitnam memiliki lebih dari 3.200 kilometer garis pantai dengan air yang jernih, kehidupan laut yang hidup, dan pantai berpasir
swipe

Vietnam telah melarang aktivitas berenang dan menyelam scuba di tempat wisata pusat yang populer. Kebijakan ini adalah upaya untuk menghidupkan kembali terumbu karang yang rusak.

Negara ini memiliki lebih dari 3.200 kilometer garis pantai dengan air yang jernih, kehidupan laut yang hidup, dan pantai berpasir yang merupakan daya tarik pariwisata yang besar.

Persoalannya, terumbu karang di seluruh Asia Tenggara telah sangat terpukul oleh pemanasan global, dengan para ilmuwan memperingatkan degradasi mereka dapat memiliki dampak buruk lingkungan dan ekonomi.

"Otoritas pengelolaan teluk Nha Trang memutuskan untuk menghentikan kegiatan berenang dan menyelam di daerah sekitar pulau Hon Mun," kata para pejabat.

Dalam sebuah pernyataan mereka mengatakan larangan itu untuk "mengevaluasi kondisi kawasan sensitif sehingga rencana yang tepat untuk memberlakukan kawasan konservasi laut" dapat dibuat.

Efektif mulai Senin (27/6), larangan itu akan berlangsung "sampai pemberitahuan lebih lanjut", tambah mereka.

Sekitar 60 persen dari dasar pantai di daerah tersebut ditutupi oleh karang hidup pada tahun 2020, menurut media pemerintah, tetapi temuan yang lebih baru menunjukkan bahwa telah menyusut menjadi kurang dari 50 persen.

Sebelumnya otoritas lokal menyalahkan ekosistem yang menyusut pada perubahan iklim, mencatat bahwa badai kuat pada 2019 dan 2021 telah merusak karang.

Mereka juga menyalahkan penangkapan ikan ilegal, pengerukan, pembangunan kawasan industri dan pembuangan limbah.

Penyelam menyatakan kemarahan atas keputusan untuk menutup perairan.

"Aktivitas berenang dan menyelam paling kecil pengaruhnya terhadap terumbu karang, dibandingkan aktivitas lainnya," kata penyelam Nguyen Son, dari Kota Ho Chi Minh, kepada AFP.

"Ekosistem (di sekitar Hon Mun) seharusnya pulih setelah dua tahun pandemi," kata penyelam Trinh Ngoc Sang.

"Tanpa manajemen yang tepat, kapal penangkap ikan masuk dan menghancurkan dasar laut," katanya kepada AFP, mengingat pemandangan sampah dan karang mati saat menyelam baru-baru ini.

"Butuh waktu puluhan tahun untuk memulihkan terumbu karang, jadi mereka ingin menutupnya seluruhnya?"

Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memperingatkan bahwa 4,5 juta orang di kawasan Asia Tenggara dan Samudra Hindia dapat terkena dampak kerusakan terumbu karang.

Terumbu karang mendukung sekitar 25 persen keanekaragaman hayati laut.

Keputusan Vietnam mengikuti langkah serupa di Thailand, yang membatasi akses ke Teluk Maya -- yang diabadikan dalam film Leonardo DiCaprio "The Beach" -- untuk memberikan kesempatan bagi ekosistem lokal untuk pulih.(Shine)
 

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan