close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Freepik
icon caption
Ilustrasi. Freepik
Sosial dan Gaya Hidup
Sabtu, 23 Oktober 2021 12:30

Wapres: Banyak yang tak sadar kalau osteoporosis mengancam kesehatan tulang

Osteoporosis merupakan penyakit yang tidak hanya diderita oleh sebagian besar wanita yang telah menopause.
swipe

Saat ini, osteoporosis masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia terutama di negara berkembang. 
Data dari World Health Organization (WHO) dan International Osteoporosis Federation (IOF)  mencatat  penderita osteoporosis di dunia, lebih dari 200 juta orang.

Selain itu, 50% kejadian patah tulang disebabkan oleh osteoporosis, yang dapat memicu terjadinya kecacatan seumur hidup hingga kematian. Bahkan WHO telah menyatakan osteoporosis sebagai silent desease yang menjadi ancaman nyata bagi kesehatan dunia.

Prevalensi osteoporosis di Indonesia tercatat pada perempuan usia 50-80 sebesar 23% dan usia 70-80 tahun sebesar 53%. Sementara untuk prevalensi patah tulang belakang ditemukan sebesar 9% pada perempuan dan 16% pada laki-laki.

Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengatakan, setiap 20 Oktober diperingati sebagai Hari Osteoporosis sedunia. Pada 2021 ini mengusung tema Take Action for Bone Health yang berfokus pada tindakan osteoporosis dalam pencegahan patah tulang.

Gerakan ini diselenggarakan oleh International Osteoporosis Foundation (IOF) bersama perwakilan organisasi osteoporosis di 90 negara dengan tujuan meningkatkan kesadaran tentang pencegahan, diagnosis, dan pengobatan osteoporosis.

Tujuan dicanangkannya gerakan ini, lanjut Wapres adalah, untuk meningkatkan kepedulian dan pengetahuan masyarakat akan pentingnya pencegahan penyakit osteoporosis dan membangun. Serta memastikan bersama tentang kesadaran seluruh masyarakat Indonesia untuk berani dan mampu melawan osteoporosis.

“Pandemi Covid-19 yang telah berjalan lebih dari satu setengah tahun tidak boleh menyurutkan gerak dan langkah untuk terus maju melakukan perubahan, salah satunya melalui promosi pelayanan kesehatan yang bermutu dan mendorong terwujudnya Indonsia sehat,” tambah Wapres dalam Sambutan Hari Osteoporosis pada kanal Youtube Wapres, Sabtu (23/10).

Wapres menuturkan, masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak menyadari bahwa osteoporosis mengancam   kesehatan tulang mereka. Minimnya aktivitas masyarakat di luar ruangan, malas bergerak dan kurang beraktivitas fisik. Terlebih di masa pandemi ini di mana sebagian besar pola bekerja, belajar, atau beraktivitas yang dilakukan secara daring dari rumah, menjadikan peluang terjadinya osteoporosis.

“Osteoporosis di Indonesia perlu disikapi serius dan mendapat perhatian, mengingat osteoporosis merupakan penyakit yang tidak hanya diderita oleh sebagian besar wanita yang telah menopause, namun juga dapat menyerang siapapun, tidak hanya lansia namun juga kelompok usia muda,” ucap Wapres.

Lebih lanjut, Wapres menjelaskan, osteoporosis bisa dicegah melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dengan menjaga pola hidup sehat melalui aktivitas fisik secara rutin, tidak mengkonsumsi alkohol, tidak merokok, mengkonsumsi nutrisi seimbang, terutama yang mengandung kalsium dan vitamin D tinggi, serta deteksi dini untuk menjaga kesehatan tulang demi masa depan yang lebih produktif.

“Meskipun kita masih dalam situasi pandemi, gaya hidup sehat dan aktif harus terus  dilakukan dan menjadi budaya. Banyak  manfaat yang akan kita rasakan jika aktif bergerak. Kita akan sehat secara fisik dan mental, dan tentunya meningkatkan kualitas hidup serta mengurangi risiko terkena penyakit tidak menular,” ungkapnya.

“Gerakan Nasional Melawan Oteoporosis ini menjadi penting untuk memperoleh dukungandari seluruh lapisan masyarakat, karena gerakan ini tidak saja bertujuan mengobati, tetapi yang lebih penting melakukan pencegahan baik dengan aktifitas olahraga maupun asupan nutrisi yang baik setiap hari,” tutup Wapres.
 

img
Natasya Maulidiawati
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan