close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Foto: Instagram @KH.Ma'ruf Amin
icon caption
Foto: Instagram @KH.Ma'ruf Amin
Sosial dan Gaya Hidup
Rabu, 15 September 2021 16:11

Wapres: Perlunya peningkatan literasi konsep wisata halal

Sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan literasi mengenai konsep wisata halal kepada masyarakat.
swipe

Pandemi Covid-19 membuat adanya perubahan tren pada sektor pariwisata. Banyak orang yang kini memilih destinasi wisata alam terbuka, serta memperhatikan kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian (4K). 

Di samping itu, tren wisata dunia juga diwarnai dengan meningkatnya jumlah destinasi wisata halal di berbagai negara, tidak saja di negara yang berpenduduk mayoritas muslim. Hal ini didorong oleh meningkatnya jumlah pelancong muslim khususnya dari negara-negara di Timur Tengah. Sejalan dengan tren dunia dalam mengembangkan 4K, maka wisata halal pun mengembangkan konsep pemenuhan aspek kebersihan, kenyamanan, dan kesesuaian dengan tuntunan agama.

Namun, dalam implementasinya pengembangan wisata halal di Indonesia masih terkendala. Wakil Presiden, Ma’ruf Amin mengatakan bahwa literasi akan konsep wisata halal pada masyarakat masih rendah, sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan literasi mengenai konsep wisata halal kepada masyarakat.

“Pengembangan wisata halal masih terkendala oleh masih rendahnya literasi masyarakat. Untuk itu, kita semua perlu terus berupaya meningkatkan literasi masyarakat mengenai konsep wisata halal," ujar Wapres Ma'ruf dalam Peresmian Pembukaan Global Tourism Forum 2021, Rabu (15/9).

“Bagi Indonesia, konsep wisata halal berarti pemenuhan fasilitas layanan halal yang ramah bagi wisatawan muslim atau moslem friendly tourism di destinasi wisata, seperti akomodasi, restoran atau makanan halal, tempat ibadah yang memadai, serta fasilitas layanan halal lainnya”  tambah Wapres Ma'ruf.

Ma'ruf menyebutkan, upaya ini dimaksudkan untuk mendukung agar Indonesia menjadi leader dalam global halal tourism sekaligus untuk meningkatkan minat wisatawan muslim dunia datang ke Indonesia.

Pemerintah Indonesia sendiri sudah menetapkan protokol kesehatan, sebagai standar penyiapan destinasi wisata. Protokol kesehatan tersebut berbasis Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability (CHSE). Tentunya penerapan ini memerlukan adanya dukungan dari seluruh seluruh pemangku kepentingan, serta para wisatawan, baik domestik maupun internasional, untuk berdisiplin secara ketat melaksanakan protokol kesehatan CHS.

img
Clarissa Ethania
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan