close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kawasan bantaran Sungai Ciliwung yang melintasi sebagian besar wilayah DKI Jakarta dan provinsi lain di Pulau Jawa bagian barat, menyimpan potensi sebagai tempat wisata./Antara Foto
icon caption
Kawasan bantaran Sungai Ciliwung yang melintasi sebagian besar wilayah DKI Jakarta dan provinsi lain di Pulau Jawa bagian barat, menyimpan potensi sebagai tempat wisata./Antara Foto
Sosial dan Gaya Hidup
Rabu, 04 Desember 2019 17:51

Sungai Ciliwung akan dibenahi untuk jadi destinasi wisata

Ada dua potensi wisata Sungai Ciliwung yakni: wisata alam dan wisata edukasi.
swipe

Layaknya wisata di Venesia yang terkenal dengan wisata sungainya, Sungai Ciliwung bakal disulap menjadi potensi wisata.

Kawasan bantaran Sungai Ciliwung yang melintasi sebagian besar wilayah DKI Jakarta dan provinsi lain di Pulau Jawa bagian barat, menyimpan potensi sebagai tempat wisata. 

Nah, peluang tersebut perlu dimaksimalkan dengan sejumlah penataan. Demi dapat dijadikan rujukan destinasi rekreasi pilihan jelang liburan akhir tahun.

Kawasan pinggiran Sungai Ciliwung, Condet, Jakarta Timur, misalnya, berpotensi besar sebagai destinasi wisata, baik wisata edukasi, alam, maupun budaya. 

Inilah yang membuat sejumlah anggota Padepokan Ciliwung Condet (PCC) bersama tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa menyisir Sungai Ciliwung di kawasan Condet, Selasa pagi (3/12).

“Aliran Sungai Ciliwung khususnya di wilayah Condet memiliki potensi besar untuk dijadikan destinasi wisata. Sayangnya saat ini keadaan sungai masih kotor dan perlu dinaturalisasi,” kata Ahmad Riyadi, Manajer Divisi Pengurangan Risiko Bencana (PRB) DMC Dompet Dhuafa, pada Rabu (4/12).

Ahmad menjelaskan, upaya pembenahan bantaran Sungai Ciliwung itu difokuskan pada area pinggiran sungai. Langkah awal normalisasi ini juga dilakukan dengan menentukan luas area yang akan diubah atau ditata.

Sementara itu, dari sisi kondisi alam, kawasan Sungai Ciliwung-Condet dinilai masih alami dan menyimpan kekayaan vegetasi atau tumbuh-tumbuhan.

“Kekayaan vegetasi atau tanaman hijau di pinggiran Sungai Ciliwung-Condet tidak saja berpotensi untuk wisata alam, tetapi juga sarana edukasi,” ucap Ahmad.

Layaknya wisata di Venesia yang terkenal dengan wisata sungainya, Sungai Ciliwung bakal disulap menjadi potensi wisata.

Kawasan bantaran Sungai Ciliwung yang melintasi sebagian besar wilayah DKI Jakarta dan provinsi lain di Pulau Jawa bagian barat, menyimpan potensi sebagai tempat wisata. 

Nah, peluang tersebut perlu dimaksimalkan dengan sejumlah penataan. Demi dapat dijadikan rujukan destinasi rekreasi pilihan jelang liburan akhir tahun.

Kawasan pinggiran Sungai Ciliwung, Condet, Jakarta Timur, misalnya, berpotensi besar sebagai destinasi wisata, baik wisata edukasi, alam, maupun budaya. 

Inilah yang membuat sejumlah anggota Padepokan Ciliwung Condet (PCC) bersama tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa menyisir Sungai Ciliwung di kawasan Condet, Selasa pagi (3/12).

“Aliran Sungai Ciliwung khususnya di wilayah Condet memiliki potensi besar untuk dijadikan destinasi wisata. Sayangnya saat ini keadaan sungai masih kotor dan perlu dinaturalisasi,” kata Ahmad Riyadi, Manajer Divisi Pengurangan Risiko Bencana (PRB) DMC Dompet Dhuafa, pada Rabu (4/12).

Ahmad menjelaskan, upaya pembenahan bantaran Sungai Ciliwung itu difokuskan pada area pinggiran sungai. Langkah awal normalisasi ini juga dilakukan dengan menentukan luas area yang akan diubah atau ditata.

Sementara itu, dari sisi kondisi alam, kawasan Sungai Ciliwung-Condet dinilai masih alami dan menyimpan kekayaan vegetasi atau tumbuh-tumbuhan.

“Kekayaan vegetasi atau tanaman hijau di pinggiran Sungai Ciliwung-Condet tidak saja berpotensi untuk wisata alam, tetapi juga sarana edukasi,” ucap Ahmad.

Aspek Sosial

Bantaran Sungai Ciliwung-Condet yang tak jauh dengan wilayah permukiman penduduk, lingkungan sekitar sungai juga dapat dijelajahi potensi budayanya. 

Soal itu Ahmad bilang, Padepokan Ciliwung Condet akan menggalakkan kembali sosialisasi dan pemberdayaan pada masyarakat setempat. Misalnya mendorong kegiatan pariwisata berbasis ekonomi lokal, seperti: menjajakan potensi kuliner dan tradisi budaya khas Condet.

Ade Gogon, anggota relawan Padepokan Ciliwung Condet, menambahkan, komunitas lokal sekitar Sungai Ciliwung Condet telah melakukan persiapan untuk menyukseskan wacana tersebut. 

Langkah pertama yang perlu dijalankan ialah, pembersihan aliran sungai dan sekitarnya dari sampah atau limbah.

Ade mengatakan, selain PCC, beberapa komunitas lain juga mulai berupaya membangun kesadaran masyarakat di bantaran sungai kawasan Condet,untuk ikut menjaga kebersihan sungai.

“Tempat padepokan markas PCC dulu merupakan TPA yang kini sudah dialihfungsikan jadi tempat advokasi dan belajar kebudayaan Betawi. Gagasan pengembangan wisata di bantaran sungai ini tentu akan membawa banyak keuntungan untuk masyarakat sekitar dan pemerintah,” tutur Ade yang juga relawan Komunitas Ayo Tolong di Condet.

Penataan kawasan pinggiran Sungai Ciliwung-Condet sejalan dengan langkah Pemprov DKI Jakarta. Sejak beberapa tahun lalu untuk membersihkan aliran sungai yang melintas di seantero wilayah DKI Jakarta. 

Sedikitnya, terdapat 10 aliran sungai yang telah bebas sampah dan layak untuk jadi alternatif wisata warga.

Dua lokasi bantaran sungai yang menarik perhatian warga misalnya area aliran anak Sungai Ciliwung di Jalan Labu, Mangga Besar, dan belakang gedung LTC Glodok, Jakarta Barat. Di kedua kawasan tersebut, banyak warga setempat yang memanfaatkan bantaran sungai untuk bermain dan berenang.

Sementara pada aliran Sungai Ciliwung-Depok, ada tiga lokasi yang telah menjadi rujukan destinasi wisata, yaitu di kawasan Margonda, Depok; di Jembatan Panus, Depok; dan dekat Boulevard Grand Depok City. Aktivitas wisata di ketiga lokasi Sungai Ciliwung-Depok ini digerakkan oleh tiga komunitas berbeda.

img
Robertus Rony Setiawan
Reporter
img
Mona Tobing
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan