close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Najli Yakob, ayah dari anak laki-laki berusia sembilan tahun yang diduga dicekik hingga tewas oleh saudaranya di Bukit Piatu, Malaka, kemarin. Foto NSTP/Nuraliawati Sabri
icon caption
Najli Yakob, ayah dari anak laki-laki berusia sembilan tahun yang diduga dicekik hingga tewas oleh saudaranya di Bukit Piatu, Malaka, kemarin. Foto NSTP/Nuraliawati Sabri
Sosial dan Gaya Hidup
Kamis, 06 Juli 2023 09:30

Yang ditakutkan terjadi, remaja 14 tahun cekik adiknya hingga tewas

Remaja yang bersekolah di pesantren Arab di Alor Gajah itu mulai berubah setelah di-bully oleh santri senior di pesantrennya.
swipe

Remaja 14 tahun mencekik adik perempuannya hingga tewas di Bukit Piatu, Kota Melaka, Malaka, Malaysia, Rabu (6/7). Orangtuanya mengakui, bahwa anaknya itu mulai bersikap aneh setelah di-bully di sekolahnya.

Peristiwa pencekikan itu dikabarkan terjadi sekitar pukul 12 siang. Saat itu di rumah, hanya ada pelaku dengan korban, yang merupakan adik perempuannya yang berusia sembilan tahun.

Ayah remaja itu, Najli Yakob, 42 tahun, mengatakan sikap putra sulungnya yang bersekolah di pesantren Arab di Alor Gajah itu mulai berubah setelah di-bully oleh santri senior di pesantrennya.

Dia mengklaim bahwa putranya telah diintimidasi sejak Formulir Satu (setingkat kelas 1 SMP) tetapi diam sampai tahun ini dan menjadi lebih buruk sebelum dia mulai mengeluh kepada dia dan istrinya.

“Dia sering menelepon ibunya untuk mengadu tapi awalnya saya pikir biasa saja, sampai ia luka. Kami lalu mengadu ke pihak sekolah dan membuat laporan polisi."

"Dia mengadu dengan menceritakan bahwa dirinya di-bully oleh dua seniornya antara lain dicekik saat tidur, disiram air dan juga ditendang selain dipukuli," ujarnya.

Menurut ayah empat anak itu, setelah berubah sikap, anaknya biasa mencekik dia dan istrinya.

"Saya pernah jemput dia dari sekolah dan sesaat setelah sampai di rumah dia tiba-tiba meraung mengucap Subhanallah dengan mata terbelalak sebelum mencekik saya, tenaganya waktu itu sudah seperti orang dewasa."

“Akibat perubahan sikapnya, kami biarkan dia belajar di rumah untuk sementara dan pada saat yang sama, saya dan istri saya juga membawanya untuk berobat,” katanya.

Najli mengatakan, saat kejadian dirinya sedang berada di Terengganu untuk urusan bisnis sementara istrinya yang seorang perawat juga sedang bekerja dan untuk menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan mereka memantau gerak-gerik kedua kakak beradik tersebut melalui closed circuit camera (CCTV) yang terpasang yang dipantau melalui ponsel.

"Sebelum kejadian, saya telepon dia sudah makan atau belum, dia masih seperti biasa dan bilang sudah makan."

"Saya tidak menyangka apa yang kami khawatirkan terjadi ketika kami melihat melalui rekaman CCTV bahwa dia tiba-tiba mencekik saudara perempuannya yang sedang berada di sofa saat itu," katanya.

Korban kemudian ditemukan tergeletak di ruang tamu dengan luka di wajah, hidung dan leher.

Tersangka adalah anak tertua dari empat bersaudara dan seorang siswa sekolah Arab yang dipastikan tidak memiliki catatan disipliner.


Akan ditahan polisi

Polisi akan mengajukan perintah penahanan pagi ini terhadap anak 14 tahun yang diduga mencekik adik perempuannya itu.

Kapolres Melaka Tengah, Ajun Komisaris Christopher Patit saat dihubungi mengatakan, tersangka diperkirakan akan dibawa ke Kompleks Pengadilan Melaka di Ayer Keroh, pukul 10 pagi ini.

Dikatakannya, penyidikan terhadap kasus tersebut dilakukan sesuai Pasal 302 KUHP.

“Kami masih menyelidiki motif tersangka melakukan perbuatan itu,” katanya.(bharian)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan