Zuckerberg: Maaf atas gangguannya, FB, layanan WhatsApp kembali online

Pendiri Facebook Mark Zuckerberg meminta maaf kepada jutaan pengguna yang menghadapi gangguan selama berjam-jam dalam mengakses keluarga aplikasi Facebook - Facebook, Instagram, dan WhatsApp - mulai Senin malam. 

Mark mengekspresikan penyesalannya atas ketidaknyamanan ini. Ia mengunggah status di Facebook untuk memberi tahu pengguna bahwa platform media sosial secara bertahap kembali online, dan bahwa orang-orang dapat mengaksesnya setelah gangguan hampir enam jam di platform media sosial itu. 

"Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Messenger kini kembali online," kata Mark Zuckerberg dari akun Facebook pribadinya. "Maaf atas gangguan hari ini - saya tahu betapa Anda mengandalkan layanan kami untuk tetap terhubung dengan orang-orang yang Anda sayangi."

Facebook, Instagram, dan WhatsApp kembali online hanya pada dini hari Selasa, setelah hampir enam jam pemadaman yang melumpuhkan sebagian jaringan media sosial raksasa di internet. Keluarga aplikasi Facebook menjadi gelap pada Senin malam. Kelompok pemantau situs web Downdetector mengatakannya sebagai kegagalan terbesar yang pernah dialami platform tersebut.

Pengusaha internet Mark Zuckerberg, tokoh media, filantropis, dan salah satu pendiri Facebook, mengalami masa-masa sulit dengan kerajaan medianya - terutama mengingat tuntutan hukum tingkat tinggi yang melibatkan perusahaannya serta hambatan teknis baru-baru ini. 

Pemadaman ini adalah pukulan kedua bagi raksasa media sosial dalam beberapa hari setelah seorang pelapor pada hari Minggu menuduh perusahaan berulang kali memprioritaskan keuntungan daripada menekan ujaran kebencian dan informasi yang salah.

Saham Facebook, yang memiliki hampir 2 miliar pengguna aktif harian, turun 4,9 persen pada Senin, penurunan harian terbesar sejak November lalu, di tengah aksi jual yang lebih luas dalam saham teknologi. Facebook, yang merupakan platform periklanan digital terbesar kedua di dunia, kehilangan sekitar US$545.000 dalam pendapatan iklan AS per jam selama pemadaman, menurut perkiraan dari perusahaan pengukuran iklan Standard Media Index.(hindustantimes)