Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Plt Dirjen Dikti) Kemendikbud Nizam mengatakan, penukaran SKS sudah berjalan di beberapa perguruan tinggi. Wujudnya, pertukaran mahasiswa di dalam maupun luar negeri atau magang. Untuk magang, kata dia, perlu dirancang bersama antara perguruan tinggi dan industri.
“Agar jelas kompetensi hasil magang, penilaian, dan penyertaan beban SKS-nya dengan pembelajaran konvensional,” tuturnya saat dihubungi, Kamis (30/1).
Terkait wirausaha, kompetensi, penilaian, dan penyertaan beban SKS, menurutnya, harus menyesuaikan kriteria wirausahawan unggul yang relevan dengan mata kuliah tertentu. Gabungan dari beberapa mata kuliah bisa diganti dengan kegiatan kewirausahaan.
“Atau model lain sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Jadi, fokusnya pada kebutuhan mahasiswa dan kompetensinya,” ujarnya.