close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi anak milenial./ Pixabay
icon caption
Ilustrasi anak milenial./ Pixabay
Infografis
Jumat, 21 September 2018 17:25

Bagaimana perundungan anak Jaksel di Twitter?

Dalam sepekan terakhir, jumlah kicauan orang di twitter soal tren ‘keminggris’ anak Jaksel mencapai 1.090 buah.
swipe

Tren ‘keminggris’ alias kecenderungan mencampuradukkan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dalam lingustik ini, dengan segera jadi bahan olok-olok. Mereka yang disasar jadi objek perundungan adalah orang-orang yang tinggal di Jakarta Selatan (Jaksel). Padahal, tren ‘keminggris’ tak hanya dilakukan mereka yang tinggal di selatan Jakarta. Kalau kebetulan iseng ke café-café di Jakarta Pusat, seringkali kita akan mendapati orang berbahasa ‘keminggris’.

Dalam sepekan terakhir, jumlah kicauan orang di twitter soal tren ‘keminggris’ anak Jaksel mencapai 1.090 buah. Jika dipersempit, dalam dua hari terakhir kicauan yang umumnya ramai merundung anak Jaksel di twitter mencapai 231 kali. Hampir sebagian besar pengguna twitter yang sibuk berkicau, termasuk yang sekadar retweet atau like soal itu didominasi laki-laki sebanyak 52%, dan 48% sisanya adalah perempuan.

Sesuai dugaan saya, mereka yang ramai membicarakan ini di twitter, mayoritas berumur 18-25 tahun (41,6%). Sementara sisanya, berusia 26-35 tahun (36,9%), di atas 35 tahun (13,4%), dan bawah 18 tahun (8,1%). Dalam klasifikasi McCrindle, penyedia analisis sosial-cum-demograf, orang berusia 18-37 tahun memang termasuk generasi millenial. Itu dicirikan dengan keaktifan di dunia maya dan teknologi terkini. Dari riset Alinea tersebut, tampak jika mereka yang intens berkicau, termasuk yang merundung, adalah para millenial.

img
Purnama Ayu Rizky
Reporter
img
Purnama Ayu Rizky
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan