Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Agung Hardjono mengatakan, pemakaian baju adat oleh Jokowi merupakan usaha menumbuhkan kecintaan, kebhinekaan, serta simbol tak ada sekat antarsuku dan golongan.
"Di samping itu, masing-masing baju adat ada makna yang terkandung di dalamnya," ujar Agung saat dihubungi reporter Alinea.id, Selasa (23/8).
Tak hanya itu, pemakaian baju adat di acara kenegaraan bertujuan sebagai terapi merekatkan masyarakat yang terbelah akibat polarisasi politik. Terlebih, sebentar lagi akan digelar Pemilu 2024.
"Ada pesan kerukunan melalui pemakaian baju adat oleh Presiden," kata Agung.
Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Bani Sudardi menilai, pakaian adat yang dikenakan Jokowi adalah simbol peneguhan keberagaman suku bangsa di Indonesia.
Bani menilai, Jokowi sedang berusaha menampilkan diri sebagai sosok yang ingin keluar dari kesan jawasentris, dengan pakaian adat dari luar Jawa.
“Ini sebenarnya untuk menghindari kesan bahwa yang jadi presiden itu orang Jawa terus,” kata Bani, Senin (22/8).