close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi premanisme. Alinea.id/Dwi Setiawan.
icon caption
Ilustrasi premanisme. Alinea.id/Dwi Setiawan.
Infografis
Kamis, 02 Juli 2020 17:14

Bentrok gangster di Jakarta

Beberapa kali, tiga kelompok besar gangster di Jakarta kerap bertikai dalam persaingan bisnis.
swipe

Di dalam bukunya Politik Jatah Preman: Ormas dan Kuasa Jalanan di Indonesia Pasca Orde Baru (2018), Ian Douglas Wilson menulis, masa peralihan pasca-Orde Baru, geng etnis tersebar di Jakarta dan banyak yang sudah memiliki ceruk pasar yang mapan dalam bisnis remang-remang hingga jasa perlindungan.

Menurutnya, geng di Jakarta muncul dari jaringan keluarga, ikatan klan, dan arus migrasi ke Ibu Kota, dengan pemimpin-pemimpin karismatik, seperti John Kei, Hercules Rosario Marshal, dan Ongen Sangaji—adik Basri Sangaji.

Pada 1990-an, kelompok Hercules pernah berjaya di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Ian menulis, pada 1993 pengikut Hercules mendekat angka 400 orang, yang kebanyakan pemuda dari Indonesia Timur. Pada 1994, Hercules dan kelompoknya berhasil merebut Jati Bunder, Tanah Abang, yang sebelumnya didominasi kelompok Betawi dan Madura.

“Menguasai jatah setoran di gedung pasar utama yang lukratif, serta mengendalikan pelacuran di Bongkaran, tempat mereka mendirikan markas besar,” tulis Ian.

Infografik bentrok antargeng. Alinea.id/Dwi Setiawan.

img
Akbar Ridwan
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan