Psikolog Rena Masri mengatakan, perbedaan pilihan dalam sebuah hubungan, entah itu pertemanan atau keluarga, adalah hal yang lumrah. Sebenarnya, kata dia, perbedaan itu bukan hanya saat memilih pemimpin.
“Dalam hubungan dengan pasangan maupun dengan teman pasti muncul perbedaan-perbedaan kan,” katanya saat dihubungi, Selasa (16/4).
Menurut Rena, tinggal bagaimana seseorang menghadapi perbedaan-perbedaan itu dan menyikapinya dengan bijaksana. Rena mengatakan, media sosial menjadi salah satu faktor pemicu kerasnya konflik yang terjadi karena perbedaan pilihan politik, termasuk di dalam keluarga.
Melalui media sosial, kata dia, seseorang bisa menyebarkan data dan fakta soal kebaikan calon pemimpin yang ia dukung, dan menyebarkan keburukan calon lainnya.
“Kita sebenarnya juga tidak tahu kebenarannya, saling memojokan salah satu pasangan. Kita pun kadang membacanya ikut tergugah dan emosi, sehingga memunculkan rasa kesal dan emosi,” tuturnya.