close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
WhatsApp marak menjadi sasaran peretas. Ilustrasi Alinea.id/Dwi Setiawan
icon caption
WhatsApp marak menjadi sasaran peretas. Ilustrasi Alinea.id/Dwi Setiawan
Infografis
Jumat, 01 Mei 2020 08:34

Celah-celah keamanan WhatsApp

Peretasan akun WhatsApp kembali marak.
swipe

Aplikasi tukar pesan WhatsApp kian marak menjadi sasaran peretas. Terbaru, pegiat demokrasi Ravio Patra diretas akunnya sebelum ditangkap polisi pada 22 April 2020. Dalam kasus itu, peretas menyebar pesan-pesan provokatif dari ponsel Patria.

Dua hari berselang, giliran akun WhatsApp seniman grafis Danton Sihombing yang diretas. Dalam kasus itu, pelaku membajak akun Danton untuk menipu. Kasus itu kini ditangani Direktorat Cyber Crime Polda Metro Jaya.

Di luar negeri, kasus peretasan dengan berbagai modus juga menimpa sejumlah figur publik. Pada 2018, CEO Amazon Jeff Bezos pernah diretas akun WhatsAppnya via pesan video yang ia terima. Dalam video itu tersimpan malware yang "ditugaskan" memata-matai aktivitas Bezos. 

Pakar keamanan siber Alfons Tanujaya mengatakan peretasan WhatsApp marak karena aplikasi bertukar pesan itu paling banyak digunakan di Indonesia. Dalam sejumlah kasus, kata Alfons, korban peretasan ialah publik figur.

"Publik figur (jadi target karena) memang datanya mudah diketahui sehingga mengambil alih nomor WhastApp itu sangat mudah," kata Alfons kepada Alinea.id di Jakarta, Rabu (29/4) lalu.  

Menurut dia, secara teknis akun WhatsApp juga mudah diretas. Ia mencontohkan modus membajak akun dengan duplikasi kartu SIM. Peretas, kata Alfons, hanya perlu membeli kartu dengan nomor korban dan mencari one time pasword (OTP) WhatsApp pengguna.

Infografik Alinea.id/Dwi Setiawan

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan