Produsen cokelat dengan jenama Pipiltin Cocoa menawarkan produk dark chocolate dari cokelat enam daerah di Indonesia yakni Bali; Jawa Timur; Berau, Kalimantan Timur; Aceh; Flores, Nusa Tenggara timur (NTT); dan Papua Barat. Jenama yang dibangun kakak beradik Irvan Helmi dan Tissa Aunilla ini menjual beragam produk cokelat lewat platform Tokopedia.
Usaha yang dimulai sejak 2013 memiliki niat melestarikan berbagai cokelat di Indonesia. “Ada fakta keberagaman cokelat, Indonesia daerah asal penghasil cokelat spesifik yang paling beragam, enggak ada yang bisa menyaingi keberagaman cokelatnya,” kata Irvan.
Menurutnya, Indonesia sebelumnya menjadi produsen ketiga terbesar cokelat di dunia. Namun, fakta baru menyatakan Indonesia berada di posisi ke-6. “Kami fokus ke cokelat Indonesia supaya ada panggung. Tahun 2009-2013 cokelat Indonesia kayak enggak kedengeran, padahal cokelat yang katanya dari Swiss dan Belgia itu kebunnya di Indonesia,” tambah dia.
Pipiltin Cocoa sendiri unggul dalam originalitas di mana cokelat yang dihasilkan tinggi kadar cokelatnya yakni 65% ke atas. Tissa Aunilla menambahkan Pipiltin Cocoa terbuat asli dari biji cokelat. Alih-alih memproduksi cokelat compound, Pipiltin Cocoa menjual cokelat couverture yang memiliki lemak (butter) cokelat yang lebih tinggi dibanding compound chocolate.
“Kalau compound butter-nya diganti minyak nabati. Cokelat couverture di-press dari biji dan menghasilkan butter cokelat, titik lelehnya mendekati suhu tubuh manusia, kalau compound biasanya agak susah meleleh dan menempel di langit-langit mulut,” urainya.
Alinea.id mengulas tips mengembalikan pola makan sehat pascalebaran dan jenama Pipiltin Cocoa yang menawarkan cokelat sehat di sini.