Partai Gelora lahir dari ide arah baru Indonesia (ABI) yang dicetuskan eks Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta pasca-Pemilu 2014. Ketika itu, menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gelora Mahfudz Siddiq, ide Anis diterima para petinggi PKS dan dibahas secara serius.
Namun, saat Anis lengser dan pucuk kepemimpinan PKS diduduki Sohibul Iman, ide tersebut mulai dianggap berbahaya. Anis pun dikerdilkan di PKS. Tak terkecuali para pengikutnya. ABI bahkan sempat dianggap gagasan untuk kudeta di PKS.
"Pascamuncul dokumen kewaspadaan kudeta PKS, para pimpinan PKS itu melakukan langkah represif. Banyak kader dipecat. Yang dipecat dan disingkirkan adalah orang-orang yang terlibat dan intens terhadap konsep arah baru Indonesia," ujarnya kepada Alinea.id, Senin (18/11) lalu.
Meskipun begitu, ide tersebut tetap dimatangkan oleh Anis dan koleganya. Pada 2016, Garbi dideklarasikan. Dua tahun berselang, Garbi resmi berbadan hukum sebagai ormas. Belakangan, Garbi bertransformasi menjadi Partai Gelora.