Pandemi Covid-19 telah menggebuk sendi-sendi perekonomian, tak terkecuali bisnis logistik. Utamanya bagi perusahaan yang menerapkan skema business to business (B2B). Produksi yang tak lagi optimal membuat pengiriman bahan baku pun merosot.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita mengatakan sektor logistik sebenarnya mengalami pertumbuhan yang minus sekitar 16% selama 2020.
Namun begitu, bisnis logistik yang dijalankan para startup yang notabene menggaet segmen pasar langsung ke konsumen justru menurutnya semakin meroket. Alasannya, pembelian lewat e-commerce semakin bergairah.
Data Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) tahun 2020 menyebut, transaksi pembelian lewat pasar daring alias e-commerce meningkat 18,1% menjadi 98,3 juta transaksi.
“Startup logistik yang berkembang yang berkaitan dengan B2C (business to consumer) atau C2C (consumer to consumer), yang berkaitan dengan B2B drop,” ujar Zaldy kepada Alinea.id, Selasa (16/3).