close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Teori konspirasi menjamur selama masa pandemi Covid-19. Ilustrasi Alinea.id/Dwi Setiawan
icon caption
Teori konspirasi menjamur selama masa pandemi Covid-19. Ilustrasi Alinea.id/Dwi Setiawan
Infografis
Selasa, 28 April 2020 15:56

Deretan teori konspirasi selama pandemi Covid-19

Teori konspirasi menjamur selama pandemi Covid-19.
swipe

Beragam teori konspirasi muncul selama masa pandemi Covid-19. Salah satu yang paling populer ialah teori yang menuding konglomerat Amerika Serikat Bill Gates sebagai pencipta virus Covid-19 dan berencana menanam mikrochip dalam vaksin antivirus yang ia kembangkan. 

Menurut laporan perusahaan analisis media Zignal Labs yang dikutip New York Times, Bill Gates jadi sasaran teori konspirasi sejak awal Januari. Total teori konspirasi yang menghubungkan Bill Gates dengan Covid-19 disinggung dalam 1,2 juta unggahan di media sosial dan siaran televisi. Teori konspirasi itu menuduh Bill Gates punya rencana besar untuk mengurangi populasi dunia. 

"Ditemukan lebih dari 16.000 unggahan di Facebook mengenai Gates dan virus itu yang menghasilkan 900.000 likes dan komentar. Laporan Zignal Labs juga menyebut bahwa 10 video Youtube terpopuler pada Maret dan April juga menyebarkan misinformasi mengenai Gates," tulis New York Times.

Teori depopulasi Bill Gates hanya satu dari sekian banyak teori konspirasi yang merebak selama pandemi Covid-19. Selain itu, ada juga teori konspirasi yang menghubungkan virus Covid-19 dengan sinyal 5G dan teori yang meyakini bahwa pandemi ialah sebuah kebohongan besar. 

Teori paling "klasik" ialah rumor mengenai kemungkinan virus itu sengaja diciptakan sebagai senjata biologi. Pada era pandemi Covid-19, teori konspirasi tersebut dialamatkan kepada China, Israel, dan AS. Pada era pandemi flu burung, teori konspirasi semacam itu juga berkembang dan menjangkau jutaan audiens. 

Teori-teori konspirasi tersebut berkembang lantaran banyak yang mempercayainya. Itu setidaknya tergambar dalam survei yang dirilis Pew Research Center pada 8 April lalu. Dari 8.914 orang dewasa di AS yang disurvei, sebanyak 43% percaya virus Covid-19 lahir secara alamiah dan 29% meyakini virus itu dibikin di laboratorium. 

Infografik Alinea.id/Dwi Setiawan

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Christian D Simbolon
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan