close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pesawat Garuda DC-9 yang dibajak, terparkir di bandara Don Mueang, Bangkok, Thailand. /Berita Buana, 30 Maret 1981.
icon caption
Pesawat Garuda DC-9 yang dibajak, terparkir di bandara Don Mueang, Bangkok, Thailand. /Berita Buana, 30 Maret 1981.
Infografis
Senin, 05 November 2018 18:32

Fakta-fakta pembajakan pesawat Garuda Woyla DC-9

Pada 28 Maret 1981, lima orang bersenjatakan pistol, granat tangan, dan senjata tajam mengancam para penumpang dan awak Garuda Woyla.
swipe

Majalah Tempo edisi 4 April 1981 menulis, kejadian pembajakan pesawat tersebut kali pertama diketahui pilot A. Sapari di udara. Herman dan Sapari bersahabat baik. Kebetulan, di angkasa pesawat mereka berpapasan. Lantas, Sapari yang tengah mengemudikan F-28 milik Garuda Indonesia menegur Herman melalui radio komunikasi penerbangan.

Being hijacked! Being hijacked!” kata Herman, ketika dihubungi Sapari, dikutip dari Tempo, 4 April 1981.

Sapari pun langsung menghubungi menara pengawas bandara Kemayoran, Jakarta. Seharusnya, pesawat nahas itu tiba di bandara Polonia, Medan pada 28 Maret 1981 pukul 10.55 WIB.

Di bandara Don Mueang, Bangkok, Thailand, pesawat ini tertahan selama tiga hari. Sampai-sampai menjadi perhatian pemerintah Thailand saat itu.

img
Fandy Hutari
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan