close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi Alinea.id/MT. Fadillah.
icon caption
Ilustrasi Alinea.id/MT. Fadillah.
Infografis
Rabu, 04 Oktober 2023 16:43

Fenomena remaja jompo di Indonesia

Anak muda saat ini mengalami keluhan yang dirasakan orang jompo di waktu dahulu.
swipe

Dokter Spesialis Kedokteran Keluarga Layanan Primer Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Retno Asti mengungkapkan penyakit 'remaja jompo' banyak terjadi pada masyarakat muda usia kerja yang berusia 25-35 tahun. “Kalau dibandingkan dengan orang zaman dulu, penyakit seperti nyeri sendi, lutut, punggung, sakit diabetes, sampai kolesterol baru muncul ketika orang sudah di usia kakek-kakek dan nenek,” jelasnya, saat dihubungi Alinea.id, Selasa (26/9). 

Soal sebab, penyakit 'remaja jompo' terjadi karena kurangnya aktivitas fisik di kalangan penduduk usia muda. Segala kemudahan yang ditimbulkan oleh kemajuan teknologi yang dirasakan anak-anak muda zaman sekarang, mulai dari adanya remote control untuk menonton televisi, mudahnya akses transportasi, munculnya berbagai aplikasi pesan-antar makanan, dan adanya eskalator serta elevator, membuat anak-anak muda cenderung malas untuk bergerak lebih banyak. 

Tidak hanya itu, gim ponsel serta sistem bekerja dari rumah (work from home/wfh) yang serba online pun biasanya membuat anak-anak dan pekerja usia muda enggan beranjak dari tempat duduknya. "Sekarang dengan adanya gim online, Youtube, anak-anak sudah fokus sama gadget-nya. Begitu juga yang WFH, kalau zoom bisa duduk berjam-jam," imbuh Retno. 

Padahal, seharusnya manusia bergerak atau melakukan aktivitas fisik setidaknya selama 150 menit dalam seminggu. Namun karena segala kemudahan yang ada, waktu minimum untuk aktivitas fisik itu sering kali tidak tercapai. 

Kurangnya aktivitas fisik yang dibarengi dengan kebiasaan duduk terlalu lama, apalagi jika posisi duduk salah, akan membuat penurunan massa otot dan tulang, serta peningkatan lemak tubuh. Faktor ini lah yang kemudian menyebabkan pegal-pegal, nyeri sendi, dan kelelahan. 

Selain itu, kebiasaan makan makanan tidak sehat serta mudahnya akses masyarakat kepada fast food atau makanan cepat saji serta kebiasaan nongkrong dan budaya minum kopi yang saat ini marak di kalangan anak muda,  menambah kemungkinan munculnya penyakit diabetes, kolesterol, sampai stroke pada tubuh mereka. 

"Akses ke makanan sehat, seperti sayur dan protein sekarang juga semakin sulit. Di perkotaan, karena harga sayur mahal banyak yang beralih ke fast food. Di pedesaan, pegunungan, akses sayur gampang, tapi protein sulit. Harus memelihara ayam atau hewan dulu biar bisa makan protein," tambah Retno. 

Alinea.id mengulas fenomena 'remaja jompo' dalam artikel ini.

Ilustrasi Alinea.id/MT Fadillah.

 

img
Qonita Azzahra
Reporter
img
Kartika Runiasari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan