Terletak pada pertemuan lempeng-lempeng besar dunia dan beberapa lempeng kecil, Indonesia termasuk negara yang rawan gempa bumi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, ada 13 sumber gempa dari segmen megathrust.
Selain itu, Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017 yang disusun Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN), Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta beberapa lembaga riset lain menyimpulkan, ada 295 sesar aktif yang menjadi sumber gempa di Indonesia. Sesar alias patahan itu terdapat di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Papua.
Frekuensi gempa bumi di Indonesia setiap tahun mencapai ribuan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, frekuensi gempa pada 2021 naik menjadi 10.519 dari sebelumnya 8.368 pada 2020. Sejak 2013, BMKG melaporkan kenaikan jumlah gempa tahunan.
“Tren peningkatan jumlah gempa tahunan bisa terjadi karena di tahun-tahun tersebut ada gempa-gempa signifikan, yang gempa susulannya banyak,” ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono kepada Alinea.id, Senin (13/2).