close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi Alinea.id/Oky Diaz.
icon caption
Ilustrasi Alinea.id/Oky Diaz.
Infografis
Senin, 23 November 2020 19:14

Indonesia siaga hadapi La Nina

Kementerian Pertanian telah mencanangkan sejumlah langkah hadapi La Nina.
swipe

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan siklus La Nina yang berulang akan membayangi Tanah Air dari tahun ini hingga awal tahun mendatang.

Saat La Nina terjadi anomali cuaca. Intensitas hujan akan lebih tinggi 20%-40% dibanding kondisi normal. BMKG menyebut, La Nina intensitas rendah diperkirakan bakal berlangsung mulai September 2020 hingga April 2021. 

Menghadapi situasi ini, Kementerian Pertanian telah mencanangkan sejumlah langkah agar ketahanan pangan terjaga. 

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi memaparkan upaya Kementan untuk antisipasi dan mitigasi dampak La Nina. Diantaranya, mapping wilayah rawan banjir dengan early warning system dan rutin memantau informasi BMKG.

Tidak hanya itu, ia menyarankan perlunya menggerakkan brigade La Nina (Satgas OPT-DPI) serta Brigade Tanam dan Brigade Panen. Juga, upaya pompanisasi in-out dari sawah serta rehabilitasi jaringan irigasi tersier atau kuarter.

Alinea.id mengulas strategi mitigasi dan antisipasi dampak La Nina oleh Kementerian Pertanian disini.

img
Nurul Nur Azizah
Reporter
img
Kartika Runiasari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan