close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi buruh. Alinea.id/Dwi Setiawan.
icon caption
Ilustrasi buruh. Alinea.id/Dwi Setiawan.
Infografis
Jumat, 24 Juli 2020 19:53

Jalan berbeda perjuangan serikat buruh

Menanggapi Omnibus Law Cipta Kerja, serikat pekerja atau buruh memiliki strategi berbeda.
swipe

Memasuki masa reses, Rabu (22/7), DPR tetap akan membahas RUU Ciptaker. Terkait hal itu, anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) Mardani Ali Sera mengatakan, pihaknya mengajukan protes. F-PKS, kata dia, juga memberi masukan agar regulasi “sapu jagat” tak dibahas secara kilat.

Mardani menuturkan, rancangan beleid itu terkesan memaksakan kehendak. Sebab, masalah fundamental seperti dibahas terburu-buru, tak melibatkan semua pihak.

“Dengar semua stakeholder, jangan hanya shareholders,” ucapnya saat dihubungi reporter Alinea.id, Rabu (22/7).

Selain itu, Mardani menyarankan agar buruh bersatu menyikapi RUU Ciptaker. Mardani melihat, posisi serikat pekerja atau buruh sekarang ada di dua “kutub”, yakni di dalam dan di luar tim teknis pembahas klaster ketenagakerjaan RUU Ciptaker bentukan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).

Infografik buruh. Alinea.id/Dwi Setiawan.

img
Akbar Ridwan
Reporter
img
Fandy Hutari
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan